Bupati Edi Damansyah Hadir di TPS 22 PSU Pilkada Kukar 2025

intuisi

19 Apr 2025 11:41 WITA

Bupati Kukar, Edi Damansyah dan istrinya saat menghadiri Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2025 di TPS 22 Kelurahan Timbau. (Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co- Di tengah suasana Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2025, kehadiran Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, di TPS 22 Kelurahan Timbau pada Sabtu (19/4/2025) pagi, menarik perhatian warga.

Bersama istri dan keluarga, Edi datang mengenakan busana serba putih, tampil sederhana namun bermakna kuat. Kehadiran Edi menjadi simbol penting tentang peran pemimpin dalam menghidupkan semangat demokrasi.

Datangnya sang bupati bukan sekadar formalitas. Ia memberikan contoh nyata bahwa kepala daerah tidak hanya hadir saat kampanye atau seremonial, tapi juga saat rakyat menunaikan hak konstitusionalnya.

Di TPS yang sama, sejumlah pejabat Pemkab Kukar juga turut hadir, seperti Sekda Kukar Sunggono dan Asisten III Dafip Haryanto, menunjukkan soliditas dan komitmen pemerintahan terhadap partisipasi politik yakni mengikuti PSU Pilkada.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kutai Kartanegara yang telah menunjukkan kepedulian terhadap masa depan daerah. Gunakan hak pilih, jangan golput,” ujar Edi usai mencoblos.

Edi menekankan bahwa partisipasi warga dalam PSU bukan sekadar soal memilih, tetapi juga bagian dari proses pembelajaran demokrasi. Ia mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk menjaga ketertiban selama proses pemilihan berlangsung, demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif.

“Agenda demokrasi ini harus kita kawal bersama. Yang paling utama, mari kita jaga ketertiban, keamanan, ketenteraman, serta kondusivitas di daerah kita tercinta, Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya.

Stabilitas daerah, menurutnya, tidak bisa dipisahkan dari kualitas pemilu yang dijalankan secara jujur dan partisipatif. Setiap suara yang diberikan, sekecil apa pun, bisa menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan.

“Semoga melalui pelaksanaan agenda demokrasi ini, stabilitas di Kutai Kartanegara tetap terjaga. Partisipasi aktif masyarakat adalah indikator penting dalam pembangunan demokrasi, khususnya di daerah kita,” pungkasnya.

Lebih dari sekadar momen mencoblos, kehadiran Edi bersama keluarga menjadi pesan moral: bahwa demokrasi dimulai dari tindakan nyata, bukan sekadar ajakan. Dukungan moral dari pejabat publik lewat kehadiran langsung di TPS memperkuat pesan bahwa setiap suara memiliki arti penting bagi masa depan Kukar. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!