Tenggarong, intuisi.co- Momen Safari Subuh di Musholla Al Mubarok, Kelurahan Timbau, Tenggarong, pada Rabu (19/3/2025), membawa nuansa baru dalam pembangunan sosial dan spiritual di Kutai Kartanegara (Kukar). Kehadiran Bupati Edi Damansyah bersama rombongan tak hanya menghidupkan suasana subuh, tetapi juga memperkuat peran tempat ibadah sebagai sentra kegiatan sosial masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati tidak sekadar hadir untuk menunaikan shalat berjamaah, tetapi juga menyerahkan bantuan untuk mendukung aktivitas keagamaan serta kesejahteraan warga.
Bantuan yang disalurkan meliputi perangkat pengeras suara nirkabel, ambal shalat, mukena, sarung, Iqro, mushaf Surah Yasin, dan paket sembako melalui BAZNAS Kukar serta donasi pribadi.
“Safari Subuh ini tidak hanya soal ibadah, tetapi juga bagian dari komitmen kita untuk membangun kebersamaan. Musholla harus menjadi pusat kegiatan sosial yang bisa membantu masyarakat sekitar, baik dalam bidang keagamaan maupun kesejahteraan sosial,” ujar Bupati Edi Damansyah.
Sambutan positif datang dari warga sekitar, termasuk Haji Arif, yang mengapresiasi kehadiran dan konsistensi pemerintah daerah dalam memperhatikan lingkungan mereka.
“Alhamdulillah, ini bukan pertama kalinya Pak Bupati datang ke lingkungan kami. Kehadiran beliau selalu membawa manfaat, baik dalam bentuk bantuan maupun motivasi bagi kami untuk terus menjaga musholla ini tetap aktif,” ucap Arif.
Bupati juga mengajak pengurus musholla untuk lebih aktif dalam melakukan pendataan sosial. Ia menilai musholla dapat menjadi simpul informasi yang strategis untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan, terutama di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh sistem administrasi formal.
“Saya mengajak para pengurus musholla untuk lebih aktif mendata warga yang membutuhkan. Dengan data yang akurat, pemerintah bisa lebih mudah menyalurkan bantuan kepada mereka yang benar-benar memerlukannya,” tegasnya.
Selain bantuan fisik, Safari Subuh kali ini juga menjadi momen penguatan program Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Edi Damansyah kembali menekankan pentingnya memperluas cakupan program ini hingga ke lingkungan keluarga dan sekolah-sekolah.
“Program GEMA ini harus terus berjalan, tidak hanya di musholla dan masjid, tetapi juga di sekolah-sekolah dan lingkungan keluarga. Ini bagian dari tanggung jawab kita untuk membangun generasi yang memiliki pemahaman agama yang kuat dan akhlak yang baik,” jelasnya.
Program GEMA yang melibatkan ustaz serta guru ngaji telah menjangkau berbagai kecamatan di Kukar dan mendapat respon positif. Dengan pendekatan yang menyentuh langsung kehidupan warga, diharapkan literasi Al-Qur’an meningkat dan membentuk generasi yang kuat secara spiritual.
Bupati menegaskan, Safari Subuh bukan sekadar agenda ibadah, namun merupakan langkah membangun kesadaran kolektif bahwa musholla memiliki potensi besar sebagai pilar pembangunan karakter masyarakat.
“Kami ingin menjadikan Safari Subuh sebagai gerakan yang lebih luas, bukan hanya di lingkungan musholla, tetapi juga di seluruh aspek kehidupan sosial,” pungkasnya. Menurut Edi, ketika musholla hidup, maka warga akan lebih kuat dan peduli satu sama lain baik dalam keagamaan maupun bermasyarakat.
Safari Subuh menjadi refleksi nyata dari upaya Pemkab Kukar untuk menjadikan tempat ibadah sebagai simpul penguatan sosial, edukasi, dan spiritualitas yang berdampak langsung bagi warga. (adv/ara)