Cacar Monyet Mengancam Indonesia, Bagaimana Pencegahannya di Samarinda?

Samarinda, intuisi.co – Indonesia sedang dihadapkan dengan ancaman baru, yaitu penyakit Monkey Pox atau cacar monyet. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Singapura pada April 2019, dan kemudian menyebar ke beberapa negara lain, termasuk Indonesia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Monkey Pox, yang berasal dari keluarga Poxviridae, yang juga mencakup virus cacar, cacar air, dan kutil. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, tikus, atau kelinci, atau dengan manusia yang terinfeksi.

Gejala penyakit ini mirip dengan cacar, yaitu munculnya ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut, dan alat kelamin. Selain itu, penderita juga dapat mengalami demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan lemas. Gejala ini berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi dan kematian, terutama pada kelompok rentan, seperti bayi, anak-anak, gangguan sistem kekebalan, ibu hamil, atau menyusui.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr Osa Rafshodia, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan obat-obatan untuk mengatasi gejala cacar monyet, seperti obat untuk gatal dan ruam merah. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika terjadi gejala cacar monyet melalui call center 119, khususnya bagi warga yang baru datang dari luar Samarinda dalam tujuh hari terakhir.

“Untuk mengantisipasi penyebaran Monkey Pox (Cacar Monyet) dan menjaga kesehatan, dimohon kesediaannya untuk melaporkan bagi anda yang memasuki Kota Samarinda dari Kota yang berpotensi penularan monkey pox dalam 7 hari terakhir,” ujarnya.

Osa juga mengingatkan agar masyarakat melaksanakan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan dan membersihkan lingkungan di sekitar kediaman masing-masing.

Penyakit cacar monyet memang menjadi kasus yang saat ini diwaspadai di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mencegah penularan penyakit ini dengan mengikuti protokol kesehatan dan melaporkan jika ada gejala. Semoga kita semua sehat dan terhindar dari penyakit ini. (DiskesKaltim/Adv/Tya)