Samarinda, intuisi.co – Warning bagi penduduk Kaltim. Kasus covid-19 kembali meningkat. Zona merah di provinsi ini bahkan bertambah lagi jadi delapan daerah.
Senin, 24 Mei 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengumumkan tambahan 105 kasus terkonfirmasi positif virus corona di provinsi ini. Dengan perincian Berau 19 kasus, Kutai Barat 6 kasus, Kutai Kartanegara 40 kasus, dan Kutai Timur 1 kasus. Selain itu Paser 16 kasus, Penajam Paser Utara 2 kasus, Balikpapan 16 kasus, Bontang 2 kasus, dan Samarinda 3 kasus.
Sementara penambahan pasien sembuh dari Covid-19 dilaporkan sebanyak 66 kasus. Meliputi Berau 10 kasus, Kutai Barat 3 kasus, Kutai Kartanegara 6 kasus, dan Kutai Timur 1 kasus. Diikuti Penajam Paser Utara 4 kasus, Balikpapan 24 kasus, Bontang 8 kasus, dan Samarinda 10 kasus. Adapun pasien meninggal dunia dilaporkan bertambah satu kasus dari Kutai Timur.
Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus covid-19 di Kaltim telah mencapai 70.898 atau 1905,1 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,7 persen dari kasus diperiksa. Sedangkan total pasien sembuh mencapai 68.056 atau 96 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1699 atau 2,4 persen. Menyisakan 1143 kasus aktif atau pasien masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Covid-19 yang Masih Fluktuatif
Tambahan kasus positif pada Senin ini, membuat jumlah zona merah di Kaltim kembali bertambah menjadi delapan daerah. Padahal, pada 20 Mei 2021 lalu zona merah di Kaltim hanya tersisa enam daerah.
“Setelah Lebaran, kasus fluktuatif. Tapi, kita semua tidak ingin ada lonjakan di saat semua berupaya menekan penyebaran dan penularan covid-19,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Ahad, 23 Mei 2021.
Dengan situasi belakangan yang menyuguhkan angka kasus virus corona kembali menanjak, Andi berharap protokol kesehatan kembali ditingkatkan di masyarakat. Dengan demikian, sebaran covid-19 bisa kembali ditekan dan kasus pun balik melandai.
“Ketaatan dan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam beraktifitas sehari-hari menjadi kunci pemutus penyebaran dan penularan virus,” pesannya. (*)