HeadlineSorotan

Meningkat 209 Persen sejak Relaksasi, Samarinda Terancam Jadi Episentrum Baru Covid-19

Analisa epidemiologi menunjukkan Samarinda tengah memasuki fase epidemi kedua. Berpotensi menjadi episentrum baru sebaran covid-19.

Samarinda, intuisi.co – Situasi pandemi covid-19 makin runyam di Samarinda. Ibu Kota Kaltim sedang menanggung banyak kasus positif virus corona. Beriringan dengan fase relaksasi yang telah mencapai tiga tahap.

Kamis, 16 Juli 2020, bertambah lagi 10 kasus positif covid-19 di Kota Tepian. Membuat kasus akumulatif di Samarinda menjadi 133. Angka ini tak main-main. Tepat sebelum fase relaksasi dimulai 1 Juni 2020, kasus akumulatif di Samarinda tercatat sebanyak 43. Setelah 46 hari, jumlah kasus meroket jadi 133. Atau naik 209 persen sejak fase relaksasi dimulai.

Penambahan signifikan terjadi pada Juli 2020. Yakni 65 kasus akumulatif. Atau 48,87 persen dari total kasus hingga 16 Juli 2020. “Hingga hari ini, jumlah kasus terkonfirmasi masih cukup tinggi. Dan tentunya harus kita sikapi dengan peningkatan kewaspadaan terhadap kita masing-masing supaya tidak tertular covid-19,” sebut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, dalam rilisnya pada Kamis petang.

Pemkot Samarinda menyadari gelombang kedua covid-19 berpotensi terjadi di kota ini. Terlihat dari kasus yang meningkat drastis belakangan ini. “Selama 40 hari berturut-turut kita mengalami penurunan pasien covid-19. Namun beberapa waktu lalu terjadi transmisi lokal dan ini kasus tertinggi di Samarinda dibandingkan sebelumnya. Kita harus waspada,” sebut Kepala Sekretariat Gugus Tugas Kota Samarinda Sugeng Chairuddin saat membuka Rakor Gugus Tugas melalui video conference, Rabu, 15 Juli 2020.

Dalam rilis hariannya, Dinas Kesehatan Samarinda merinci pembagian klaster dari kasus-kasus terkonfirmasi positif di Samarinda. Kasus terbanyak terdiri dari klaster RSUD IA Moeis dengan total 20 orang. Kemudian BUMN PT LEN Persero, klaster SMD 71, dan klaster Korem 091 yang masing-masing lima orang. Juga masing-masing tiga orang di klaster BNN Provinsi Kaltim, serta pelaku perjalanan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Adapun klaster KT 2 atau kode dari Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, mendapat penambahan dua orang. Sisanya jumlah kasus nonklaster terdata sebanyak tiga orang.

Kurangi Tatap Muka Langsung

Merebaknya kasus covid-19 ditindaklanjuti Dinas Kesehatan Samarinda dengan menurunkan surat rekomendasi. Ditujukan kepada Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang sebagai ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda. Dalam salinan surat bernomor 443/4878/100.02 yang diterima intuisi.co, analisa epidemiologi dari Diskes Samarinda menunjukkan bahwa Kota Tepian tengah memasuki fase epidemi kedua. Transmisi lokal yang mengemuka membuka peluang Samarinda menjadi episentrum baru sebaran covid-19.

Diskes Samarinda pun merekomendasikan ODP selain pelayanan publik dapat diberlakukan bekerja dari rumah. Juga menunda kegiatan UKM di puskesmas, serta melaksanakan kegiatan imunisasi dalam gedung  puskesmas dengan protokol kesehatan.

Seluruh instansi di lingkup Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, serta instansi vertikal, juga diimbau menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Demikian juga perjalanan keluar daerah. Protokol kesehatan juga diingatkan untuk diperketat. Secara secara berkala memeriksakan seluruh petugas dengan rapid test di fasilitas kesehatan secara mandiri. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.