Curhat BPBD Kaltim: Personel Pusdalops Masih Terbatas
Personel Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) masih kurang. Kondisi terbatas ini pun jadi tantangan untuk bergerak maju
Samarinda, intuisi.co-Analis Kebijakan ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Sugeng Priyanto mengakui jika personel yang ada dalam pusdalops ini masih terbatas. Situasi ini terjadi lantaran kebijakan perampingan jabatan di seluruh lini pemerintahan.
Sebelum ada kebijakan tersebut, kata dia, ada 20 tenaga non-PNS. Namun setelah kebijakan itu, tenaga non-PNS hanya berjumlah 8 orang. Persoalannya ialah dengan jumlah itu, jika tetap berjalan dengan tiga sistem pergantian maka akan kewalahan.
“Masing-masing 2 orang di per shift. Yang 2 lainnya off. Dua itu pun kalau ada kejadian, melayang ke lapangan. Habislah di sini yang mengatur,” ungkap Sugeng.
Padahal dalam regulasi yang diacu oleh BPBD Kaltim, Peraturan Kepala (PK) tentang Pedoman Pusdalops, terdapat 16 posisi yang harus diisi di bidang pusdalops. Mulai dari manajer, supervisor, operator, hingga administrasi.
Serta, seharusnya markas operasi (Mako) Pusdalops seharusnya menjadi sentral komunikasi informasi di lapangan. Tetapi karena keterbatasan personil, 8 orang tersebut mau tidak mau memiliki pekerjaan ganda.
“Sebagai tenaga evakuasi, tenaga penyelamatan (rescue), dan tenaga pengumpul informasi,” sebutnya.
Untuk mengoptimalkan efektivitas kerja, BPBD Kaltim dibantu oleh rekan-rekan relawan yang membantu dalam sisi informasi. Selain itu, BPBD Kaltim juga didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam hal sarana dan prasarana. Meskipun begitu, Sugeng berharap agar ada bantuan BNPB berbentuk peningkatan dukungan personil dan sumber daya manusia.
“Terima kasih dengan teman-teman sukarelawan, teman-teman OPD terkait, teman-teman kabupaten/kota memperkuat sinergisitas. Informasi apapun bagian dari apapun,” pungkasnya. (BPBDKaltim/Adv/Tya)
