Damayanti: Anak Muda, Stop Rebahan. Saatnya Upgrade Diri!

intuisi

2 Jun 2025 10:13 WITA

muda
Ilustrasi era digital masa kini. (Istimewa)

Samarinda, intuisi.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, mengimbau generasi muda untuk tidak terperangkap dalam kenyamanan dunia digital yang kian mengikis semangat belajar dan berjuang.

Banyak generasi muda yang semakin terlibat dalam aktivitas digital. Mereka tumbuh dengan teknologi digital dan menjadi “digital natives”, terbiasa menggunakan internet, media sosial, dan berbagai platform online untuk belajar, berkomunikasi, dan mencari informasi.

Generasi yang lahir di era digital, secara alami lebih mahir dalam menggunakan teknologi. Mereka terbiasa dengan smartphone, internet, dan media sosial, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.

Anak muda memiliki peran penting dalam mendorong transformasi digital, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun partisipasi politik. Akan sangat bermanfaat jika para pemuda memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi untuk berbagai tujuan, termasuk dalam berwirausaha dan menciptakan solusi untuk masalah sosial dan lingkungan.

Dalam sebuah pernyataannya, Damayanti menyayangkan fenomena meningkatnya waktu yang dihabiskan anak muda untuk hiburan digital tanpa tujuan yang jelas.

“Hari ini banyak remaja betah berjam-jam menatap layar, tenggelam di media sosial, tapi minim aksi nyata. Harapan untuk sukses tidak akan tercapai hanya dengan rebahan di kamar kecil sambil scroll TikTok,” ungkapnya pada Senin (02/6/2025).

Menurut politisi perempuan tersebut, teknologi seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana untuk berkembang, bukan sebagai pelarian dari kenyataan atau bentuk kemalasan terselubung.

“Gadget bisa menjadi bumerang kalau tidak digunakan dengan bijak. Kalian bisa kehilangan fokus, semangat belajar, bahkan arah hidup,” jelas Damayanti.

Ia juga menekankan pentingnya membangkitkan kembali budaya literasi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Membaca, menulis, dan berdiskusi dianggapnya sebagai fondasi dalam membangun pola pikir kritis dan berorientasi masa depan.

“Menjadi pemimpin, dosen, pengusaha, atau anggota legislatif tidak datang secara instan. Semua dimulai dari kerja keras dan pembiasaan sejak dini. Kurangi waktu untuk konten hiburan yang tidak memberi nilai tambah,” katanya.

Damayanti menutup pernyataannya dengan pesan motivasi “Anak muda Kaltim harus berani kerja keras. Jangan biarkan masa depan hanya jadi angan-angan di balik selimut.” (adv/rfh/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!