HeadlineSorotan

Dari Teluk Bajau ke Jembatan Mahkota II, Akses Warga Palaran Menipis

Tak banyak opsi bagi warga Palaran untuk ke pusat kota Samarinda. Setelah Teluk Bajau ditutup lima hari, kini giliran Jembatan Mahkota II.

Samarinda, intuisi.co – April ini menjadi periode yang buruk bagi warga Kecamatan Palaran, Samarinda, dan sekitarnya. Baru-baru ini, Jalan Pattimura, biasa disebut Teluk Bajau, sebagai akses utama menuju Samarinda Seberang, ditutup berhari-hari. Kali ini, giliran Jembatan Mahkota II yang diblokir, akses utama menuju Kecamatan Sambutan.

Penutupan di Teluk Bajau terjadi karena longsoran yang berulang kali menimbun jalur tersebut. Sedangkan penutupan Jembatan Mahkota II, lantaran temuan pergeseran pylon jembatan yang kini tengah dikaji.

“Makanya, kami bingung mau lewat di mana. Kalau Teluk Bajau longsor lagi, pasti ditutup. Apalagi ini masih musim hujan,” sebut Yoyok Sudarmanto, warga Rawa Makmur, Palaran, kepada intuisi.co, Rabu sore, 28 April 2021.

Hujan sempat membuat jalur di Teluk Bajau tak bisa digunakan maksimal karena longsor. Sebelumnya akses penghubung dua kecamatan, Samarinda Seberang dan Palaran itu, ditutup lima hari, terhitung 19-23 April.

Lima hari sejak kembali dibuka, Yoyok mengaku belum pernah kembali melewati jalur tersebut. Padahal saban hari, pria 33 tahun itu harus ke Samarinda untuk menuntaskan tugasnya sebagai pekerja swasta. Besar harapan Yoyok agar persoalan tersebut segera tuntas.

“Sebenarnya ada jalur lain di Simpang Pasir. Tapi kita harus memutar lagi, jarak dari Palaran menuju Samarinda sekitar satu jam. Makan waktu sekali,” sebutnya.

Kerap Andalkan Jembatan Mahkota II

Setali tiga uang, Muhammad Rizki yang juga warga Palaran, berharap situasi di Teluk Bajau bisa kembali seperti semula. Termasuk keadaan yang membuat Jembatan Mahkota II harus ditutup. Sebagai warga, Rizi mengaku memahami penanganan Teluk Bajau memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun kondisi warga harus jadi perhatian. Bila tiga jalur, mulai Mahkota II, Simpang Pasir dan Teluk Bajau tak bisa digunakan warga Palaran harus lewat di mana?

“Kami ini bingung mau lewat di mana kalau jembatan di tutup. Simpang Pasir bisa saja, tapi jalur ini tak baik. Sering banjir dan truk roda jamak kerap lewat di situ. Sama saja menantang maut. Kalau Teluk Bajau pas hujan pasti licin, jadi harus hati-hati. Belum lagi longsor. Maut juga kan. Lama-lama kami terisolasi ini,” urai Rizki.

Tak hanya itu, sehari-hari ayah anak satu ini harus kerja di Samarinda, persisnya di kawasan Kantor Gubernur Kaltim. Hanya lewat Jembatan Mahkota II jalur yang bisa mempersingkat menuju lokasiya beraktivitas. Bila melintas di Teluk Bajau semakin jauh. Ongkos bensin juga bertambah dua kali lipat.

“Sangat merugikan memang. Kami harap pemerintah mengerti, kami tak punya banyak pilihan,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.