Samarinda, intuisi.co – Literasi kini menjadi hal yang asing di kalangan anak muda, termasuk para pemuda yang berada di Indonesia. Banyaknya masyarakat yang enggan menggiatkan literasi menjadi tantangan tersendiri. Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), M Darlis Pattalongi, kritisi kurangnya minat literasi anak muda.
Darlis menyebutkan, bahwa bagaimanapun juga literasi adalah salah satu kunci untuk membangun wawasan masyarakat.
“Karena literasi yang tinggi maka, wawasan masyarakat juga menjadi luas, kemudian itu juga mencegah bagaimana persepsi publik terhadap segala informasi,” kata Darlis kepada awak media, Selasa (17/6/2025). Literasi yang tinggi kata Darlis, membuat masyarakat bisa memiliki daya saring yang besar terhadap semua informasi.
Sehingga, dia menekankan bhawa literasi memang sangat penting dalam era transformasi saat ini. Di mana, semua orang bisa membuka akses apa saja. “Kemudian semua media juga bisa buat berita apa saja, sehingga orang menjadi susah membedakkan mana itu hoaks dan mana yang nyata atau benar,” tuturnya.
Terlebih dengan banyaknya berita yang keluar dan dibuat, masyarakat jadi susah membedakkan mana yang fakta dan bukan. Dengan masalah tersebut, menurut Darlis, literasi dapat membuat seseorang mampu menyaring kebenaran dan tidak dalam bacaan.
“Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan bagaimana supaya literasi bisa terus meningkat di masyarakat,” tegasnya.
Budaya literasi ditekankan Darlis, harus dikembangkan. Sebab, sebetulnya minat baca di Indonesia sendiri dikenal tinggi. Tetapi kemampuan membacanya rendah. Hal itu tercermin dalam banyaknya masyarakat yang belum menemukan bacaan yang relevan untuk kehidupan mereka.
“Jadi minatnya tinggi, tapi kemampuan membacanya rendah. Apa itu? Seperti dia tertarik pada semua jenis bacaan, tetapi untuk menganalisis apakah bacaan itu relevan dengan kehidupannya belum tentu,” tegasnya lagi.
Kendati demikian, hal ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga termasuk media, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga lainnya untuk berkolaborasi, agar loterasi di Kaltim bisa terus meningkat.
“Sehingga sekali lagi, disitulah pendidikan dapat berkolaborasi agar literasi di Kaltim bisa terus meningkat,” pungkasnya. (adv/rfh/ara)