Samarinda, intuis.co – Triwulan IV 2019 menjadi periode yang baik untuk warga Kaltim. Mengacu nilai indeks tendensi konsumen atau ITK pada triwulan tersebut sebesar 107,59. Terjadi peningkatan signifikan dibanding triwulan sebelumnya. Dari 96,27 ke 107,59.
Fakta ini tetera dalam rilis Badan Pusat Statistik atau BPS Kaltim pada 5 Februari 2020. Disebutkan bahwa kenaikan dipicu peningkatan pendapatan rumah tangga. Juga peningkatan konsumsi barang dan jasa. Bahkan meningkatnya harga-harga, relatif tak memberi pengaruh dalam pola konsumsi konsumen.
Kenaikan pendapatan menjadi faktor utama dari kondisi tersebut. Dipicu periode Natal dan Tahun baru, yang akrab dengan tunjangan hari raya atau THR, maupun bonus akhir tahun.
Besaran indeks pendapatan pun mengemuka di angka 111,50. Lebih tinggi dibanding indeks volume konsumsi sebesar 105,13. Berkaca kondisi triwulan sebelumnya, indeks pendapatan 91,96, lebih rendah dari indeks volume konsumsi: 100,81.
Hal ini menjadi anomali. Pasalnya, Kaltim pada triwulan VI 2019 mengalami inflasi 0,24 persen. Padahal triwulan sebelumnya tercatat deflasi -0,16 persen. Nyatanya, inflasi tak memberi pengaruh. Ditunjukkan dengan indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi pada triwulan IV 2019 yang berada di angka 102,18.
Konsumsi masyarakat Kaltim yang meningkat pada periode tersebut, memang dipicu beberapa hal. Momentum Natal, tahun baru, hingga libur akhir tahun, memicu kenaikan indeks konsumsi menjadi 105,13 dari sebelumnya 100,81. Tren harbolnas alias hari belanja online nasional yang beberapa kali bergulir pada periode itu, turut berperan besar mendorong angka tersebut.
Tak mengherankan, indeks konsumsi non-makanan mencatatkan peningkatan. Dari sebelumnya 100,31, menjadi 101,17. Dan peningkatan terbesar adalah komponen pakaian. Dari indeks 88,71 pada triwulan III 2019, melejit ke angka 103,72.
Komponen rekreasi atau hiburan juga menujukan peningkatan signifikan. Semula 96,30 menjadi 101,17. Sejalan dengan komponen pendidikan yang turun dari 112,87 ke 101,24.
Dalam ulasannya, BPS Kaltim merincikan bahwa peningkatan konsumsi terjadi hampir di semua kelompok barang dan jasa. Lagi-lagi dipicu momen hari raya hingga diskon akhir tahun dan harbolnas. Lain hal dengan komoditas akomodasi dan perawatan kesehatan maupun kecantikan yang tercatat menurun. Secara keseluruhan, indeks konsumsi total triwulan IV tahun lalu adalah 105,13. Meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 96,27.
Lantas, bagaimana dengan perkiraan pada triwulan pertama 2020?
Menurut BPS Kaltim, ITK Bumi Etam pada periode ini diperkirakan 102,74. Kondisi ekonomi konsumen diprediksi meningkat, meski diperkirakan terjadi penurunan tingkat optimisme.
Dari hasil survei ini, pendapatan rumah tangga diperkirakan meningkat dengan indeks 107,93. Sedangkan komponen pembelian barang tahan lama, termasuk rekreasi, dan pesta atau hajatan, turun ke angka 93,63.
Tertinggi di Kalimantan
Di level regional, ITK Kaltim triwulan IV 2019 adalah yang tertinggi di Kalimantan. Diikuti Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah dengan indeks sama-sama 106,29. Sedangkan mengambil rata-rata nasional, nilai ITK pada periode tersebut, berada di angka 107,86.
Secara nasional, kondisi ekonomi konsumen triwulan pertama 2020 diperkirakan meningkat. Namun, bakal ada penurunan di tingkat optimisme. Seiring dengan besaran indeks 103,23.
Di Kalimantan, kondisi ekonomi konsumen turut diperkirakan meningkat meski diwarnai perlambatan. Kaltim masih yang tertinggi, 102,74. Unggul tipis dari Kalimantan Barat sebesar 102,54, lalu 100,64 indeks Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 97,68. (*)