Samarinda, intuisi.co-Bumi bukan hanya rumah bagi manusia dan hewan yang lazim dikenal seperti kucing atau burung. Alam menyimpan daftar panjang makhluk-makhluk kecil dengan kemampuan luar biasa yang layak disebut sebagai “superhero” biologis.
Dari kemampuan bertahan hidup di ruang hampa udara hingga menciptakan ledakan sonik, mereka adalah produk evolusi ekstrem yang menakjubkan. Beberapa kemampuan hewan ini bahkan masih sulit dijelaskan secara lengkap oleh ilmu pengetahuan.
1. Tardigrade – Si ‘Zombie’ Kosmik
Dikenal sebagai water bear, tardigrade adalah hewan mikroskopis yang hanya sepanjang 0,5 mm. Namun, daya tahannya melampaui banyak makhluk hidup lain di planet ini. Ia mampu bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk suhu mendekati nol mutlak (-273°C), panas lebih dari 150°C, tekanan 6.000 kali lebih besar dari permukaan laut, bahkan radiasi dan ruang angkasa.
Penelitian oleh Jönsson et al. (2008) dari Current Biology menunjukkan bahwa tardigrade yang dikirim ke luar angkasa dalam misi FOTON-M3 mampu bertahan hidup meskipun terpapar sinar kosmik dan sinar UV. Mekanisme pertahanannya dikenal sebagai kristalisasi metabolik (anhidrobiosis), di mana tardigrade memasuki fase dehidrasi total dan hampir menghentikan semua aktivitas biologis.
2. Cuttlefish – Sang Master Kamuflase
Cuttlefish, atau sotong, adalah cephalopoda yang terkenal akan kemampuan menyamar ekstremnya. Ia dapat mengubah warna, pola, dan bahkan tekstur kulitnya hanya dalam hitungan detik. Kamuflase ini bukan sekadar untuk menghindari predator, tapi juga digunakan untuk berkomunikasi dan mengelabui mangsa.
Menurut studi dalam Journal of Experimental Biology oleh Hanlon & Messenger (2018), sistem pigmen khusus pada kulit cuttlefish disebut chromatophores, dikontrol oleh sistem saraf yang sangat kompleks. Menariknya, meskipun secara teknis buta warna, mereka memiliki sel peka cahaya di kulitnya yang bisa “merasakan” cahaya dan menyesuaikan pola tubuh secara otomatis.

3. Pistol Shrimp – Senjata Hidrosonik Alami
Jangan tertipu oleh ukurannya. Pistol shrimp, atau udang pistol, memiliki capit asimetris yang mampu menciptakan ledakan bawah air setara suara 218 desibel—lebih keras dari suara tembakan senjata api. Ledakan ini bukan hanya suara, tapi fenomena fisika bernama cavitation: ketika capitnya menutup cepat, air di sekitarnya meledak membentuk gelembung vakum yang suhunya mencapai 4.700°C, hampir setara suhu permukaan matahari.
Studi oleh Versluis et al. dalam Nature (2000) menjelaskan bahwa ledakan ini cukup untuk melumpuhkan atau membunuh ikan kecil dan bahkan menciptakan cahaya, fenomena yang disebut sonoluminescence. Ini adalah senjata biologis paling ekstrem dalam dunia laut.
Kenapa Evolusi Menciptakan Ini?
Kemampuan ekstrem ini bukan muncul begitu saja. Mereka adalah hasil jutaan tahun evolusi, adaptasi terhadap lingkungan keras, tekanan predator, dan kebutuhan bertahan hidup. Dalam kasus tardigrade, tubuhnya berevolusi untuk bertahan dari kekeringan ekstrem di habitat lumut dan tanah basah. Sementara pistol shrimp dan cuttlefish adalah bukti bagaimana evolusi tak hanya menciptakan pertahanan, tapi juga alat berburu unik.
Mengapa Kita Harus Peduli?
Hewan-hewan ini bukan hanya menakjubkan secara biologis, tapi juga membuka potensi besar untuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Studi tentang tardigrade, misalnya, telah memberi wawasan penting tentang stabilitas sel dalam kondisi ekstrem—berguna untuk teknologi penyimpanan biologis dan bahkan eksplorasi luar angkasa.
Kemampuan kamuflase cuttlefish juga menginspirasi riset militer dan pengembangan tekstil adaptif. Di balik ukurannya yang kecil dan bentuk yang tak mencolok, para mekanik alam ini menyimpan rahasia tentang ketahanan, inovasi, dan desain alami yang lebih canggih dari buatan manusia.
Referensi:
Jönsson, K. I., et al. (2008). “Tardigrades survive exposure to space in low Earth orbit.” Current Biology.
Versluis, M., et al. (2000). “How snapping shrimp snap: through cavitating bubbles.” Nature.
Hanlon, R. T., & Messenger, J. B. (2018). Cephalopod Behaviour. Cambridge University Press.