Diminta Bantuan di Tengah Pandemi, Perusahaan di Kaltim Banyak Berkelit
Saat menyalurkan bantuan kepada Gugus Tugas Covid-19 Kaltim, Awang Faroek Ishak menyesalkan perusahaan-perusahaan yang tak berkontribusi di saat genting.
Samarinda, intuisi.co – Kaltim merupakan daerah yang kaya sumber daya alam. Banyak perusahaan mengais keuntungan dari provinsi ini. Tapi di tengah pandemi, tak sedikit yang berkelit ketika ditagih berkontribusi.
“Ada 4.001 (perusahaan) terdaftar secara resmi, tapi banyak yang beralasan telah membantu di pusat,” ucap anggota DPR RI dari Komisi VII, Awang Faroek Ishak, saat mengantar bantuan alat pelindung diri (APD) dan vitamin kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Rabu, 6 Mei 2020 di Kegubernuran Kaltim.
Awang Faroek makin gusar lantaran beberapa perusahaan besar di Kaltim malah tak jelas menyerahkan bantuannya ke mana. “Ini bisa di cek,” pintanya.
Siang itu, bantuan diserahkan Awang Faroek memang tak sedikit. Dari daftarnya, terlihat rincian 200 masker N95, 200 sepatu pelindung, 300 pelindung kepala, 50 kacamata pelindung, 2.000 masker medis, 20 kotak ragam vitamin, 100 pakaian hazmat, dan 1.000 masker kain.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor berharap bantuan Awang Faroek tersebut diikuti yang lain. Sebab, pemenuhan kebutuhan bagi tenaga medis begitu penting. Mereka lah garda terdepan menghadapi virus corona. Dan sumbangan ini bentuknya pribadi, bukan atas nama Komisi VII DPR RI. “Akan kami distribusikan ke rumah sakit rujukan ataupun ke petugas medis di Kaltim,” sebutnya.
Sudah Bersurat
Soal keluhan Faroek, Isran menanggapi bahwa pihaknya telah berkirim surat ke sejumlah perusahaan meminta memberikan bantuan. Ditujukan kepada semua perusahaan. Mulai tambang (migas dan batu bara), perkebunan, kontraktor, termasuk toko-toko. “Tapi ini sifatnya imbauan saja, bukan kewajiban,” pungkasnya. (*)