Samarinda, intuisi.co – Bumi Etam segera menyambut kembali 14 warganya yang telah melewati masa observasi dan karantina di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Bersama 224 warga negara Indonesia (WNI) lain yang sebelumnya dievakuasi pemerintah dari Tiongkok, telah dinyatakan bebas paparan virus corona.
Kepastian tersebut setelah masa observasi 14 hari tak didapati gejala-gejala virus mematikan itu. Adapun durasi 14 hari diterapkan berdasar protokol yang ditetapkan World Health Organization (WHO) untuk mendeteksi virus corona dalam diri seseorang.
Kabar beredar, para WNI tersebut bakal diterbangkan ke Jakarta, Sabtu, 15 Februari 2020. Dari ibu kota negara, 238 orang dari 30 provinsi itu difasilitasi pemerintah kembali ke daerah masing-masing.
Meski demikian, pemerintah daerah nyatanya masih kabur soal skenario pemulangan. Seperti dikatakan Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim, HM Syafranuddin. Pemprov Kaltim ditegaskan terus memonitor kondisi semua warganya yang dikarantina di Natuna. Diketahui dalam keadaan sehat. Baik dari awal sejak kedatangan sampai melewati periode inkubasi 14 hari.
“Alhamdulillah, saudara-saudara kita di Natuna tidak terpapar virus corona. Artinya mereka sehat. Masyarakat jangan terlalu mengkhawatirkan dan berpikir macam-macam. Maksud karantina itu bukan berarti mereka terpapar. Tetapi untuk melihat kondisi benar tidaknya mereka terpapar. Dan mereka sehat-sehat semua,” ungkap Ivan, sapaan akrab Syafranuddin, ketika dikonfirmasi Jumat, 14 Februari 2020.
Masyarakat diingatkan untuk tidak menghindari atau bereaksi negatif terhadap mereka yang datang dari Natuna. Diimbau tetap mencerna informasi secara utuh. Tidak begitu saja percaya kabar-kabar bohong. “Jangan sampai menjadi persoalan. Terima apa adanya. Jangan sampai berita-berita hoax beredar di masyarakat,” imbau Ivan.
Kabar beredar, 238 WNI dari Wuhan yang telah 14 hari di Natuna, kembali melewati pengecekan kesehatan terakhir sebelum bertolak ke Jakarta. Setelahnya, pukul 12.00 WIB, diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Menumpangi tiga pesawat TNI AU dari Lanud Raden Sadjad Natuna.
Selebihnya, mengenai teknis kepulangan ke daerah, masih begitu samar-samar. Otoritas di daerah mengklaim tak tahu-menahu. Seperti disebutkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak.
“Kami secara resmi belum dapat jadwal. Kapan dan di mana. Kepulangan pun kami tak tahu menggunakan apa,” akunya.
Diskes Kaltim diklaim belum mengakses profil 14 warga Kaltim di Natuna. Koordinasi terus digencarkan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Samarinda di Bandara APT Pranoto Samarinda. Belum disebutkan persiapan khusus menyambut ke-14 warga tersebut. “Katanya ‘kan Sabtu, 15 Februari dipulangkan. Itu jika dihitung dari karantina hari pertama sejak 1 Februari 2020,” tuturnya.
Asal-usul 14 warga Kaltim di Natuna memang begitu senyap. Diskes Kaltim turut menutup rapat identitas dalam daftar tersebut. Termasuk kabupaten/kota asal ke-14 warga dimaksud. Jalur kepulangan ke daerah pun masih begitu samar-samar. “Jika informasi tersedia, Diskes Kaltim tentu mendapat informasi mengenai teknisnya,” pungkasnya. (*)