Samarinda, intuisi.co – Dinas Pendidikan Samarinda merencanakan pembelajaran tatap muka di Kota Tepian kembali dimulai awal 2021. Secara aturan, hal tersebut memungkinkan bagi daerah dengan status zona oranye atau hijau. Sedangkan Samarinda hingga kini masih zona merah.
“Kami ingin awal tahun depan sudah ada belajar tatap muka. Tentunya seizin tim Satgas Covid-19 Samarinda. Sebab aturannya, hanya zona oranye dan hijau yang boleh belajar off-line,” sebut Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Endang Sri Rumiati, dikonfirmasi Rabu petang, 11 November 2020.
Niatan Disdik Samarinda tersebut didasari keresahan kegiatan belajar online atau daring yang dinilai tak efektif. Terutama bagi murid-murid yang baru menginjak kelas I sekolah dasar (SD). Di level ini, peserta didik lebih memerlukan perhatian khusus. Orangtua pun terkendala karena umumnya urusan pendidikan anak didominasi peran dari sekolah.
“Guru hanya memonitor perkembangan peserta didik dari paguyuban orangtua. Syukur ada perkumpulan ini, sehingga setiap orangtua mengirimkan laporan perkembangan anaknya dalam satu grup,” lanjut Endang.
Bagi pelajar SMP, belajar daring juga masih jadi kendala. Mengingat pembelajaran idealnya ada yang mengawasi meski tidak seintens di sekolah dasar. “Kalau belajar daring sosialisasinya akan hilang karena hanya bisa melihat dan mendengar. Lain cerita belajar tatap muka yang disertai dengan interaksi langsung terhadap teman sebaya ataupun dengan guru,” tambahnya.
Belajar daring juga menghambat perkembangan komunikasi satu sama lain. Aduan mengenai persoalan ini juga sudah diterima Disdik Samarinda. Diduga dipicu minimnya komunikasi langsung dan pembicaraan atau interaksi yang hanya lewat gawai. Memunculkan rasa minder saat berkomunikasi tatap muka.
“Saya pernah mendapatkan kasus, anak sedang membutuhkan sesuatu namun tak mau bicara, padahal itu orangtuanya sendiri. Inilah yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. (*)