Dispora Kaltim Dorong Olahraga sebagai Pelestari Budaya
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) memperkuat peran olahraga sebagai medium kebersamaan dan pelestarian budaya lokal jelang akhir tahun
Samarinda, intuisi.co–Dua agenda besar, yakni Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar Provinsi (Peprov) dan Festival Olahraga Tradisional, menjadi wujud nyata visi dari Dispora Kaltim memanfaatkan momen akhir 2024 sebagai wadah mendongkrak peran pemuda.
A.A Bagus Sugiarta, Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, menekankan bahwa olahraga bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan alat pemersatu yang mampu menghubungkan berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas disabilitas dan generasi muda.
“Olahraga memberikan ruang bagi setiap orang untuk terlibat. Melalui Peprov, kami ingin menunjukkan bahwa atlet muda disabilitas juga memiliki kesempatan besar untuk bersinar, sementara Festival Olahraga Tradisional bertujuan memperkuat jati diri budaya Kaltim,” ujar Bagus pada Senin (25/11/2024).
Peprov, yang akan berlangsung di Stadion Rondong Demang, Kutai Kartanegara, menjadi sorotan utama dalam mendorong kesetaraan. Ajang ini dirancang untuk memberdayakan atlet muda disabilitas, memberikan mereka panggung untuk menunjukkan kemampuan sekaligus membangun rasa percaya diri.
“Kesempatan yang sama untuk berprestasi adalah hak semua orang. Peprov menjadi simbol komitmen kami dalam membangun inklusivitas di dunia olahraga,” jelasnya.
Di sisi lain, Festival Olahraga Tradisional dirancang untuk menghidupkan kembali permainan khas daerah seperti panahan adat dan lempar pisau, sekaligus mengenalkan unsur modern seperti BMX dan breakdance untuk menarik minat generasi muda.
“Kami ingin menciptakan jembatan antara tradisi dan tren modern. Dengan cara ini, anak muda dapat belajar mencintai budaya lokal sekaligus merasakan semangat kekinian melalui olahraga,” tambahnya.
Dispora Kaltim optimistis kedua program ini akan menciptakan ekosistem olahraga yang tidak hanya berorientasi pada prestasi tetapi juga mempererat kebersamaan di tengah keragaman masyarakat. Bagus berharap bahwa semangat inklusivitas dan pelestarian budaya ini akan terus tumbuh menjadi identitas kuat bagi Kaltim.
“Olahraga adalah perekat sosial yang luar biasa. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam membangun masa depan daerah, tanpa terkecuali,” tutupnya.
Dengan perpaduan semangat modern dan nilai tradisional, Dispora Kaltim yakin olahraga dapat menjadi sarana yang efektif untuk merangkul semua kalangan dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat. (adv)