DKP Kukar Bangun Hatchery Penuhi Kebutuhan Benur Kaltim

intuisi

4 Apr 2025 11:46 WITA

: Pembangunan hatchery atau tempat penetasan benur skala besar di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak. (Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co- Proyek besar tengah digarap oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak. Pembangunan hatchery atau tempat penetasan benur skala besar ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan benur di Kalimantan Timur (Kaltim).

Skema ini termasuk untuk mendukung suplai benur bagi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berkembang. Kepala DKP Kukar, Muslik, menjelaskan bahwa hatchery ini akan menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan Kaltim terhadap hatchery luar daerah.

Saat ini, sebagian besar benur yang dibutuhkan masih berasal dari tempat-tempat seperti Kelurahan Manggar di Kota Balikpapan dan beberapa hatchery kecil yang dikelola masyarakat. Dengan adanya proyek ini, diharapkan Kaltim dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan benur.

“Hatchery ini akan memenuhi kebutuhan benur yang terus meningkat, terutama dengan adanya pembangunan IKN yang memerlukan suplai benur dalam jumlah besar untuk mendukung sektor perikanan di sana,” ujar Muslik, Jumat (4/4/2025).

Muslik menambahkan bahwa proyek ini adalah kelanjutan dari usaha tahun lalu, dengan anggaran mencapai Rp20 miliar, sebagian besar digunakan untuk pembebasan lahan dan persiapan pembangunan fasilitas hatchery.

Hatchery yang sedang dibangun ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih, seperti kolam penetasan, sistem pemeliharaan benur modern, serta teknologi untuk memantau kualitas air. Fasilitas ini dirancang untuk menciptakan kondisi terbaik bagi penetasan benur, memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi.

Selain itu, hatchery juga akan menyediakan pelatihan bagi petani perikanan lokal, untuk memperkenalkan mereka pada usaha perikanan berbasis benur.

Pembangunan hatchery ini diproyeksikan dapat meningkatkan kapasitas produksi benur Kaltim, yang saat ini baru mencakup sekitar 50 persen dari total kebutuhan tahunan sekitar 4 miliar benur.

“Dengan adanya hatchery besar ini, diharapkan pasokan benur akan lebih stabil dan mencukupi kebutuhan sektor perikanan di Kaltim serta IKN,” harap Muslik.

Muslik juga menambahkan bahwa proyek ini sangat sejalan dengan visi Pemkab Kukar untuk memperkuat sektor perikanan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja baru. Pembangunan hatchery ini dipandang sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan sebagai bagian dari kontribusi sektor perikanan untuk pembangunan IKN.

Adanya fasilitas hatchery yang lebih besar dan modern, diharapkan kualitas perikanan di Kukar dan Kaltim dapat meningkat, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Muslik menutup penjelasannya dengan harapan bahwa hatchery ini akan beroperasi penuh pada tahun depan, dengan semua fasilitas yang dibutuhkan.

“Semoga tahun depan hatchery ini bisa beroperasi penuh dengan penambahan fasilitas yang diperlukan. Kami akan terus memantau proyek ini agar bisa berjalan sesuai harapan,” pungkas Muslik.

Proyek hatchery Tanjung Limau ini menjadi salah satu upaya strategis Pemkab Kukar untuk meningkatkan daya saing sektor perikanan dan mendukung pembangunan IKN yang sedang berjalan. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!