DP3A Kukar Dorong Pelaporan Kekerasan Lewat SAPA 129

intuisi

29 Mar 2025 13:43 WITA

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno. (Istimewa)

Tenggarong, intuisi.co- Dukungan terhadap korban kekerasan kini semakin diperkuat di Kutai Kartanegara (Kukar). Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar mulai mengintensifkan pengenalan layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 kepada masyarakat luas.

Layanan ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) dan dirancang sebagai kanal pengaduan yang mudah diakses, cepat ditanggapi, serta aman bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Layanan SAPA 129 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan sistem perlindungan yang dapat diakses seluruh warga, terutama mereka yang menjadi korban,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno pada Sabtu (29/3/2025).

SAPA 129 tersedia dalam dua format, yakni melalui panggilan telepon ke nomor 129 dan lewat pesan WhatsApp di 08111-129-129. Keberadaan kanal ini dipandang sangat penting, terutama melihat meningkatnya kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak, baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Servis ini jadi langkah konkret dalam membangun sistem perlindungan yang solid dan responsif,” ujar Hero. Pemerintah ingin memastikan setiap korban kekerasan memiliki akses yang mudah dan cepat untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan,

Sarana ini telah dilengkapi dengan enam standar utama, meliputi: penerimaan pengaduan, penjangkauan korban, pengelolaan kasus, penyediaan tempat aman sementara, pendampingan hukum, serta mediasi yang melibatkan berbagai pihak.

Dukungan Psikososial hingga Pendampingan Hukum

Melalui pendekatan yang komprehensif, SAPA 129 tidak hanya menangani laporan semata, tetapi juga memberi dukungan psikososial dan hukum bagi korban. Hero menyampaikan bahwa tim pendamping yang bertugas telah dibekali pelatihan untuk menghadapi kasus-kasus sensitif seperti ini.

“Pengelolaan kasus di SAPA 129 kami pastikan berjalan dengan cepat dan efisien,” tambahnya. DP3A Kukar juga memiliki tim yang terlatih dalam memberikan pendampingan, baik dalam proses mediasi maupun dalam memberikan dukungan psikososial kepada korban.

Namun, Hero mengingatkan bahwa upaya perlindungan ini tidak bisa berjalan sendiri. Partisipasi masyarakat dan kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi kelompok rentan.

“Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Untuk itu, kami mengajak masyarakat dan berbagai elemen untuk bekerjasama,” ucapnya. Menurutnya, melalui sinergi yang baik, layanan ini dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pemulihan bagi korban.

DP3A Kukar juga secara aktif mendorong masyarakat agar tidak takut melapor dan semakin memahami hak-hak yang dimiliki oleh korban kekerasan.

Mendukung visi Kukar Idaman, DP3A Kukar terus berinovasi dalam menangani kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak. Setiap laporan yang masuk ke SAPA 129 diupayakan ditangani dengan pendekatan menyeluruh, dari tanggapan awal hingga proses pemulihan korban.

“Layanan SAPA 129 ini tidak hanya tentang respon cepat, tetapi juga memastikan bahwa setiap korban memperoleh haknya atas kebenaran, keadilan, dan pemulihan yang menyeluruh,” pungkas Hero.

Ia berharap masyarakat semakin berani melapor dan dengan adanya layanan ini, perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kukar dapat berjalan lebih optimal.

Melalui layanan ini, DP3A Kukar berharap dapat memperkuat sistem perlindungan dan membuka akses seluas-luasnya bagi korban kekerasan untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!