Tenggarong, intuisi.co- Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutai Kartanegara (Kukar) akan segera melaksanakan 10 proyek drainase di Kota Tenggarong pada tahun 2025, dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni. Proyek ini sebagian besar merupakan lanjutan dari pekerjaan tahun 2024 dan diharapkan selesai tahun ini.
Tujuan utama proyek drainase adalah untuk mengurangi potensi banjir dan memperbaiki sistem pembuangan air yang ada di berbagai kawasan Kota Tenggarong. Pekerjaan ini juga diharapkan dapat memperindah kota dan memberikan kenyamanan bagi warga.
Awang Agus Syahbandi, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPU Kukar, mengungkapkan bahwa proyek drainase tersebar di beberapa titik strategis di Kota Tenggarong. Salah satu yang utama adalah perbaikan drainase di Kelurahan Loa Ipuh dengan anggaran sebesar Rp17,5 miliar.
Proyek ini fokus pada peningkatan saluran pembuangan air yang lebih efisien, untuk mengurangi genangan yang sering terjadi saat hujan deras. “Pengerjaan ini akan dimulai dengan perbaikan saluran di muara terlebih dahulu. Setelah itu, kami akan melanjutkan proyek di wilayah lainnya,” terang Awang Agus, Rabu (2/4/2025).
Selain itu, pembangunan kanal banjir sekitar Taman Kota Raja (TKR) dengan anggaran Rp8,5 miliar juga menjadi prioritas DPU Kukar untuk mengurangi dampak banjir di pusat kota. Proyek ini bertujuan untuk mengendalikan aliran air saat musim hujan.
Skema lain yang juga mendapat perhatian adalah Drainase Jalan Mawar yang memiliki anggaran Rp14,6 miliar. Ini akan menyelesaikan masalah drainase yang belum sempurna di tahun sebelumnya. Begitu pula dengan drainase di Jalan Maduningrat, yang mendapatkan anggaran Rp6,6 miliar untuk memperbaiki saluran air yang ada.
Tak ketinggalan, proyek Drainase Rapak Mahang dengan anggaran Rp3,6 miliar juga diharapkan dapat mengatasi banjir yang sering melanda perumahan warga di RT 13, dekat Kantor Lurah Timbau. Aliran air akan dialihkan ke Jalan Udang untuk mencegah genangan lebih lanjut.
Proyek saluran drainase di Jalan Jelawat juga penting untuk mengatasi banjir di Jalan Pesut.
“Anggaran sebesar Rp9,9 miliar disiapkan untuk proyek ini. Banjir yang sering terjadi di Jalan Pesut menyebabkan air mengalir ke Jalan Putri Kencana yang memiliki saluran sempit,” terang Awang Agus. Meski demikian, Ia menjelaskan bahwa perbaikan di Jalan Putri Kencana bukan menjadi kewenangan DPU Kukar, melainkan pemerintah provinsi.
Pembangunan lainnya adalah Drainase Jalan Belida dengan anggaran Rp1,8 miliar, Drainase Gunung Belah Rp2,6 miliar, serta lanjutan Drainase Jalan Pesut sebesar Rp1,2 miliar. Semua proyek ini bertujuan untuk memperbaiki sistem drainase Kota Tenggarong secara menyeluruh.
Awang Agus berharap pembuatan drainase yang sedang berjalan dapat memberikan kenyamanan bagi warga Kota Tenggarong dengan mengurangi potensi banjir.
“Kami ingin menjadikan Kota Tenggarong lebih bersih dan nyaman. Semua proyek ini adalah bagian dari upaya Pemkab Kukar untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan lingkungan,” kata Awang Agus.
DPU Kukar berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek ini tepat waktu, meski anggaran yang tersedia masih berupa pagu sementara. Dengan selesainya semua proyek, Kota Tenggarong diharapkan dapat mengelola aliran air dengan lebih baik, mencegah banjir, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (adv/ara)