Dua Provinsi Diterjang Banjir: Ratusan Ribu Warga Mengungsi, Lima Nyawa Melayang

Sejumlah daerah di Indonesia dilanda banjir. Ratusan ribu warga jadi korban. Bahkan petaka itu merenggut nyawa.

intuisi

23 Feb 2025 04:12 WITA

Aparat keamanan saat membantu evakuasi warga di Kabupaten Maros. (Dok Humas Polres Maros)

Samarinda, intuisi.co-Kiwari ini intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia memang tinggi. Situasi tersebut ikut mengakibatkan petaka banjir. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat setidaknya ratusan ribu warga terdampak akibat peristiwa ini. Bahkan sampai kehilangan nyawa.

Dari Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan misalnya. Sejak dilanda hujan lebat pada Selasa (11/2/2025), sebanyak 14 kecamatan dan 66 desa dilanda banjir dengan ketinggian dua meter. Dampak dari petaka itu mencakup kerusakan 3.451 hektare (ha) lahan persawahan, serta terendamnya beberapa jalan utama seperti Jalan Poros Makassar – Maros.

“Bencana ini juga menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu lainnya dalam pencarian,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya.

BNPB juga mencatat sebanyak 185.279 jiwa terpaksa mengungsi akibat terdampak banjir. Kerugian materiil lainnya meliputi rusaknya jalan dan fasilitas umum di sejumlah wilayah. Kendati demikian, kini banjir sudah mulai surut, meskipun evakuasi masih berlangsung.

“Seiring dengan perkembangan bencana di berbagai daerah, BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan,” tegasnya.

Di daerah lainnya, Bandar Lampung, Lampung, juga alami hal senada. Sebanyak 1.524 rumah warga di sembilan kecamatan terendam banjir setelah diserbu hujan sejak Jumat (21/2/2025) hingga Sabtu dini hari. Genangan air dalam jumlah besar itu tersebar di 23 lokasi.

“Total ada sembilan Kecamatan yakni Tanjung Senang, Sukabumi, Sukarame, Tanjung Karang Barat, Way Halim, Tanjung Karang Pusat, Panjang, Rajabasa dan Kedamaian,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari.

Terkait tiga warga yang tewas dalam bencana ini, Yuni menuturkan seluruhnya telah dimakamkan pihak keluarga korban. Satu dari korban itu tewas setelah mobilnya terseret banjir, sementara dua lain karena tertimpa longsor. “Untuk korban meninggal dunia ada tiga, satu di wilayah Campang Raya hanyut setelah mobilnya terseret banjir. Kemudian pasutri di Tanjung Karang Barat. Dua korban ini tertimpa longsor saat berada dalam rumah,” jelasnya.

Selain itu, Yuni mengatakan tim SAR gabungan masih melakukan operasi di lokasi-lokasi banjir untuk mencari warga yang masih terjebak di dalam rumah, baik dari Basarnas maupun pihak kepolisian Polda Lampung masih berjaga di titik-titik banjir. “Proses evakuasi masih terus dilakukan oleh anggota,” pungkasnya. (*)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!

Iklan di sini!

Iklan di sini!