Duduk Perkara Balikpapan Masuk Kategori Penularan Lokal Virus Corona
Bersama 14 kabupaten dan kota lainnya di Indonesia, Balikpapan masuk level penularan lokal virus corona. Bagaimana sebenarnya wabah itu bisa menyebar dari orang ke orang di Kota Beriman, berikut faktanya!
Samarinda, intuisi.co – Warga Balikpapan diminta waspada, bukan hanya karena satu pasien positif virus corona meninggal dunia, tapi juga status yang kini harus diemban.
Bersama 14 kabupaten/kota lainnya di Indonesia, Kota Beriman masuk kategori transmisi lokal penyebaran wabah dengan kode covid-19 ini. Dengan kata lain, ada penularan dari orang ke orang (selengkapnya bisa buka covid19.kemkes.go.id)
“Pusat menyimpulkan demikian, saat ini di Balikpapan sudah terjadi transmisi lokal,” ujar Andi Muhammad Ishak, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim dalam konferensi persnya pada Ahad (29/3) petang.
Status itu tentu bikin Balikpapan makin awas. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pun langsung memberlakukan pengetatan sosial. Dan pukul 22.00 Wita hari ini tak dibolehkan lagi ada aktivitas. Keputusan itu tak asal, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, Balikpapan punya pasien terbanyak positif virus corona.
“Makanya kami minta warga di rumah saja untuk memutus penyebaran covid-19,” tegas Andi.
Fakta di Balik Transmisi Lokal di Kota Beriman
Lebih lanjut, dia menerangkan penularan lokal yang dimaksud berasal dari 6 pasien positif terbaru (sekarang 5) virus corona pada 28 Maret 2020 lalu. Ternyata, dari 4 dari 6 pasien telah mengalami transmisi virus corona. Kasus pertama, pasangan suami dan istri (pasutri) yang beberapa pekan lalu kembali berlibur dari Jepang. Istri masuk rumah sakit sebab alami gejala covid-19, sejurus kemudian suami dan anaknya juga ikut terjangkit. Kini sama-sama diisolasi di salah satu rumah sakit di Balikpapan.
“Di sini, anaknya tak ikut ke Jepang sehingga penularan terjadi dari ayah dan ibu kepada anak,” imbuhnya.
Kedua, juga masih dari pasutri. Salah satu dari keduanya pernah berkomunikasi dengan 14 peserta sidang sinode tahunan GPIB di Bogor, Jawa Barat pada 26-29 Februari 2020 lalu. Lebih biasa disebut sebagai cluster sinode. Dari kontak tersebut, keduanya dinyatakan positif covid-19.
“Tracing masih berlanjut, terutama yang pernah kontak dengan pasien positif virus corona,” tutup Andi (*).