Ekti Imanuel Paparkan Hasil Reses di Kutai Barat dan Mahakam Ulu
Anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan 5 Kutai Barat-Mahakam Ulu, Ekti Imanuel, memaparkan hasil Reses Masa Persidangan 1 Tahun 2021.
Samarinda, intuisi.co – Para anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan 5 meliputi Kutai Barat alias Kubar dan Mahakam Ulu atau Mahulu, menggelar Reses Masa Persidangan 1 Tahun 2021 yang berlangsung 17—24 Februari 2021. Hasil reses tersebut disampaikan Ekti Imanuel dari Fraksi Partai Gerindra.
Adapun para legislator DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan atau Dapil 5, meliputi Veridiana Huraq Wang dan Marthinus dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan, serta Ekti Imanuel dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya alias Gerindra. Hasil reses tersebut disampaikan Ekti Imanuel pada Selasa, 30 Maret 2021, dalam Rapat Paripurna ke-9 DPRD Kaltim di Gedung D Lantai 6 Kantor DPRD Kaltim.
Rapat paripurna tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji. Dihadiri Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK dan 28 legislator Kaltim lainnya secara langsung dan virtual. Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi hadir mewakili Pemprov Kaltim.
Dalam pemaparannya, Ekti Imanuel mengungkapkan betapa infrastruktur jalan dan jembatan menjadi hal yang mesti diprioritaskan di Kubar dan Mahulu. Mengingat keberadaan infrastruktur tersebut begitu penting menunjang angkutan darat kedua kabupaten tersebut. Demikian juga untuk mendorong kelancaran transportasi wilayah satu ke wilayah lain. “Dan tentu saja berdampak terhadap perkembangan suatu wilayah,” ucap Ekti.
Para wakil rakyat selama reses banyak mendapat aspirasi, terutama keluhan warga Kubar yang sangat berharap bantuan pemerintah. Terutama menindaklanjuti kebutuhan infrastruktur di jalan provinsi hingga desa.
Ekti Imanuel Dorong Tindak Lanjut Pemerintah
Sedangkan dari sektor pertanian dan perkebunan, warga desa-desa di Kubar juga mengeluhkan sulitnya menanam karena mayoritas berkarakter rawa. Kondisi tersebut diperburuk banyaknya wilayah perkebunan yang tergusur industri kelapa sawit. Aktivitas tersebut memberi dampak di lingkungan sekitar lantaran memengaruhi debit air tanah. Alif fungsi lahan pun banyak tak terhindarkan.
“Warga juga masih minim keahlian. Semoga pemerintah bisa memerhatikan hal ini. Seperti memberikan edukasi keahlian alat berat untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan masyarakat,” terangnya.
Wakil rakyat dari Dapil 5 juga menyorot infrastruktur telekomunikasi di daerah tersebut yang masih sangat tertinggal. Sinyal internet kerap bermasalah. Padahal saat ini pendidikan sangat bergantung jaringan internet. Terutama selama pandemi covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah. (*)
View this post on Instagram