Ely Hartati Serap Aspirasi Rencana Pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah Kukar
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ely Hartati Rasyid, termasuk pejabat daerah yang memberi perhatian khusus kepada sektor budaya.
Muara Kaman, intuisi.co – Kebudayaan termasuk elemen penting dalam kelangsungan suatu daerah. Tak terkecuali dengan Kalimantan Timur (Kaltim) yang banyak menyimpan tradisi dan budaya. Hal itu pula yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat di provinsi ini.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ely Hartati Rasyid, termasuk pejabat daerah yang memberi perhatian khusus kepada sektor budaya. Wakil Kutai Kartanegara (Kukar) di Karang Paci—sebutan kantor DPRD Kaltim—tersebut intens menyuarakan isu budaya selama bertugas sebagai legislator.
Sabtu, 12 Desember 2020, politikus PDI Perjuangan itu kembali menunjukkan atensi besarnya terhadap kebudayaan daerah. Dengan menghadiri focus group discussion (FGD) bertajuk “Fasilitasi Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara”. Turut hadir Anggota DPRD Kukar Yusmardani dalam kesempatan tersebut.
Mewakili Komisi IV DPRD Kaltim, Ely menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah setempat. Namun, pembentukannya pun mesti tetap didahului penyerapan aspirasi dari masyarakat. “Acara ini bertujuan untuk menyerap aspirasi di masyarakat terkait rencana pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah,” sebut Ely Hartati Rasyid.
Wacana pembentukan Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara memang tak mencuat begitu saja. Latar belakang penting turut memicu dikemukakannya pembentukan tersebut. Yang mana hal ini juga akan memberi dampak positif bagi masyarakat Kukar. “Harapannya, masyarakat Budaya di Desa Muara Kaman dapat segera memiliki legalitas budaya. Agar budaya lawas Kutai Kartanegara dapat bersama-sama dijaga dan dilestarikan,” sebut Ely.
Sebagai wakil rakyat, Ely memang cukup intens memberi atensi terhadap isu budaya. Apalagi dengan statusnya sebagai perwakilan Kukar di DPRD Kaltim, Ely memang memiliki misi merapikan kembali kebudayaan serta adat-istiadat di Kukar. Selama ini, ia menilai sejarah dan budaya yang harusnya sakral, malah banyak diabaikan. Termasuk makam pahlawan Muso Salim di Kecamatan Muara Kaman.
Tak tinggal diam, Ely memanfaatkan anggaran aspirasinya untuk membuat turap di makam tersebut. Ke depan, ia berharap makam pahlawan bisa menjadi objek studi bagi pelajar di Kukar. Hal ini dinilai penting, namun sering terlupa oleh banyak pebajat. (*)