Faktor-faktor yang Membuat Penyakit Akibat Kerja Masih Kurang Terdeteksi
PAK adalah penyakit yang timbul akibat pekerjaan atau lingkungan kerja seseorang. Namun, masih banyak kasus yang tidak teridentifikasi.
Samarinda, intuisi.co – Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang timbul akibat pekerjaan atau lingkungan kerja seseorang. PAK bisa berupa gangguan fisik, mental, atau sosial yang mengurangi produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Namun, sayangnya, masih banyak kasus PAK yang tidak teridentifikasi dengan baik. Apa penyebabnya?
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin, ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya identifikasi PAK. Pertama, kompetensi tenaga kesehatan yang belum optimal dalam mendiagnosis PAK. Kedua, tempat kerja yang belum maksimal dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya di lingkungan kerja.
“Jumlah kasus PAK yang dilaporkan masih sangat rendah dibandingkan dengan jumlah pekerja Indonesia berjumlah 121,02 juta orang,” ungkap Jaya.
Jaya menjelaskan, saat ini penegakan diagnosis PAK oleh dokter belum dihubungkan dengan pekerjaan atau dengan lingkungan pekerjaan, sehingga dalam menegakkan diagnosis PAK dirasakan sangat minim. Karena kurangnya pengetahuan dokter untuk menegakkan diagnosis PAK.
“Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja umumnya masih bersifat kuratif dan belum semua sarana pelayanan kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna,” lanjutnya.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para profesi kesehatan kerja dan pelaku bidang kesehatan dan keselamatan kerja untuk dapat menjawab tantangan dan permasalahan tersebut.
“Penanganan masalah kesehatan kerja perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dalam upaya kesehatan secara menyeluruh,” ucap Jaya.
Ia berharap peran segenap tenaga atau profesi di bidang kesehatan kerja sangat strategis dalam pembangunan bidang kesehatan yang berorientasi pada upaya promotif dan preventif. (DiskesKaltim/Adv/Tya)