Festival Cenil 2025, Cerminan Gotong Royong Kota Bangun III

intuisi

30 Apr 2025 12:38 WITA

Festival Cenil 2025 di Desa Kota Bangun III. (intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co– Suasana semarak memenuhi Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar), saat Festival Cenil 2025 digelar pada Rabu (30/4/2025). Tahun ini, festival kuliner tradisional tersebut mencetak rekor baru dengan menampilkan 70 loyang cenil, jumlah terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan.

Kemeriahan itu bukan sekadar ajang kuliner, melainkan cerminan kuatnya semangat warga dalam menjaga tradisi sekaligus memperkuat perekonomian desa berbasis potensi lokal. Dipusatkan di jantung Desa Kota Bangun III, festival ini berhasil memadukan nilai budaya, kreativitas warga, serta dukungan pelaku UMKM dalam satu wadah yang penuh makna.

Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menegaskan bahwa festival tersebut bukan hanya soal makanan, tetapi tentang identitas dan kebersamaan.

“Cenil ini bukan sekadar makanan. Ia adalah simbol semangat warga kami, dari petani singkong, ibu-ibu pelaku UMKM, sampai anak-anak muda yang turut menyiapkan acara. Ini wajah Desa Kota Bangun III yang penuh gotong royong,” ujar Lilik.

Seluruh bahan baku cenil, mulai dari singkong hingga pewarna alami, berasal dari hasil bumi desa sendiri. Hal itu membuat perputaran ekonomi tetap berada di tingkat lokal dan menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan kuliner tradisional.

Pelaksana Tugas Kabid Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ivan Ahmad, turut mengapresiasi kreativitas masyarakat desa yang mampu mengemas potensi lokal menjadi daya tarik wisata.

“Kami melihat Festival Cenil ini sebagai potensi besar dalam pengembangan desa wisata. Desa Kota Bangun III punya keunikan budaya dan kekompakan masyarakat yang sangat kuat,” kata Ivan.

Festival ini juga menghadirkan lomba kreasi cenil antarwarga, di mana peserta menampilkan tampilan dan rasa yang inovatif. Tak ketinggalan, anak-anak desa ikut memeriahkan acara melalui pentas seni dan permainan tradisional, menjadikan festival ini ruang belajar budaya yang menyenangkan.

Melihat antusiasme besar warga dan pengunjung, pemerintah desa berencana menjadikan Festival Cenil sebagai agenda tahunan berskala wisata.

“Kami optimistis, ke depan Festival Cenil akan menjadi daya tarik wisata tahunan yang mampu membawa manfaat lebih besar bagi warga,” tutup Lilik.

Dengan suguhan cenil gratis untuk pengunjung, festival ini menegaskan bahwa semangat kebersamaan dan cinta budaya masih hidup kuat di Desa Kota Bangun III, desa kecil dengan cita rasa besar. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!