Firnadi Usul Gunakan Pondasi Pile Slab di Jalan Hulu Kukar

intuisi

7 Jun 2025 10:14 WITA

Pile
Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan. (Kontributor intuisi.co)

Samarinda, intuisi.co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Firnadi Ikhsan mengingatkan pentingnya penerapan metode konstruksi jalan yang tepat dalam pembangunan infrastruktur di wilayah hulu Kutai Kartanegara (Kukar).

Wilayah ini dikenal banyak memiliki lahan rawa dan kawasan pinggir sungai yang rawan banjir. Daerah tersebut didominasi rawa-rawa dan sering terendam banjir. Pembangunan infrastruktur di wilayah ini dianggap krusial karena menjadi akses vital antar kecamatan dan kabupaten, serta jalur distribusi logistik.

Pembangunan jalan di hulu Kukar, terutama jalan poros yang menghubungkan kecamatan-kecamatan vital, menjadi prioritas utama. Pemerintah daerah mencari solusi inovatif dalam pembangunan jalan, seperti penggunaan pondasi pile slab untuk mengatasi kondisi tanah yang labil.

Pembangunan infrastruktur jalan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempermudah aksesibilitas, dan menekan biaya logistik. Tidak hanya itu, hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.

Menurut Firnadi, kondisi geografis kawasan tersebut berbeda dengan daerah lainnya sehingga penggunaan teknik konstruksi konvensional tidak efektif dan rentan mengalami kerusakan dalam waktu singkat.

Ia menyarankan agar pembangunan jalan di area ini menggunakan konstruksi pile slab atau jembatan layang agar mampu bertahan dari banjir dan genangan air.

“Wilayah hulu Kukar memiliki banyak rawa dan sering tergenang air saat musim pasang, sehingga penggunaan konstruksi pile slab menjadi solusi terbaik. Struktur jalan harus dirancang agar tahan lama meski sering terendam,” jelas Firnadi Sabtu (07/6/2025).

Firnadi juga menyoroti jalur utama dari Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun, menuju desa-desa lain di hulu Kukar hingga akses ke Kutai Barat (Kubar) yang termasuk kawasan rawan banjir. Sebab itu, konstruksi yang tepat menjadi sangat penting agar infrastruktur tersebut tetap kokoh dan dapat diandalkan.

Meskipun pembangunan pile slab membutuhkan biaya yang lebih tinggi, Firnadi menekankan bahwa investasi tersebut penting untuk mencegah kerusakan berulang dan putusnya akses jalan yang kerap terjadi akibat genangan air.

“Jika konstruksi jalan tidak sesuai, jalan akan cepat rusak dan sering terputus saat musim banjir, sehingga mengganggu mobilitas masyarakat dan menghambat pembangunan daerah,” ujarnya tegas.

Selain itu, Firnadi mengajak pemerintah daerah Kukar, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk bersinergi dalam mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah hulu Kukar yang memerlukan perhatian khusus dan proses yang matang.

“Kami berharap pemerintah provinsi dan pusat memberikan dukungan anggaran yang memadai agar pembangunan ini bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya. (adv/rfh/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!