Ganja Indonesia Paling Merusak di Dunia, Beredar Luas di Mahasiswa Samarinda
Konsumsi ganja diyakini cukup tinggi di kalangan mahasiswa. Tak terkecuali para kaum intelek di Samarinda. Ancaman besar bagi masa depan bangsa.
Samarinda, intuisi.co – Sebagai kaum intelek, para mahasiswa nyatanya segmen yang diketahui gemar mengonsumsi narkoba. Peredaran narkotika jenis ganja di kalangan mahasiswa pun kini jadi fokus Badan Narkotika Nasional (BNN) Samarinda.
Hal ini diperkuat dengan temuan pada 16 Juni 2020 lalu. Penyelundupan ganja 1,5 kilogram di Samarinda, melibatkan seorang mahasiswa. “Peminat ganja dari kalangan mahasiswa angkanya tinggi. Karena itu, kami BNN Samarinda menolak tegas upaya rencana legalisasi ganja di Indonesia seperti yang dilakukan di negara Eropa,” ujar Halomoan Tampubolon, pelaksana tugas (Plt) kepala BNN Samarinda saat dikonfirmasi Kamis siang, 24 Juni 2020.
Menurut Tampubolon, ganja Indonesia berbeda dengan Eropa atau Amerika Serikat (AS). Di Indonesia, ganja mengandung zat kimia tetrahidrokanabinol (THC) yang tinggi. Berbeda dengan kanabis dari Eropa dan AS yang dominan zat cannabidiol (CBD).
Senyawa THC diyakini mengandung psikoaktif. CBD tidak. Inilah yang menyebabkan ganja Indonesia punya daya rusak luar biasa. “Kalau ganja di Indonesia mengandung THC tertinggi di dunia sehingga
dampaknya ke syaraf. Kalau di Eropa, tidak. Mereka juga ditanam di rumah kaca, dan sudah semacam hasil genetika,” katanya.
“Makanya kami berharap ada upanya pencegahan dengan tes urine bagi para pelajar. Kegiatan ini sebagai upaya screening, generasi ini harus selamat dari peredaran narkoba,” pungkasnya. (*)