Samarinda, intuisi.co-Pasar modal atau saham menjadi “mainan” baru warga Kaltim. Itu terjadi karena terbatasnya pergerakan selama pandemik Covid-19. Mendekati dua tahun wabah corona, perkembangan pasar modal di provinsi ini menunjukkan pertumbuhan sigfnifikan. Kinerja positif tersebut tak lepas dari kesadaran masyarakat mengenai produk pasar modal.
“Karena Covid-19 terjadi shifting (pergeseran) pola orientasi masyarakat dari konsumsi menjadi investasi,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma kepada reporter intuisi.co pada Rabu siang, 5 Januari 2022.
Sampai dengan akhir 2021, jumlah Identitas Tunggal Investor atau Single Investor Identification (SID) di Benua Etam untuk instrumen pasar modal berupa saham adalah 49.713 SID atau meningkat signifikan sebesar 133,01 persen secara jika dibandingan dengan periode sama (yoy) pada 2020. Dan bila merujuk dengan kotanya, maka Samarinda dan Balikpapan mendominasi. Dari Balikpapan misalnya, Kota Minyak ini mencatatatkan 17.081 rekening SID saham, sedangkan Kota Tepian 15.082 rekening.
“Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi dan minat masyarakat Kaltim terhadap investasi di pasar modal semakin tinggi. Terlebih saat pandemi dalam setahun belakangan ini,” imbuh Made.
Transaksi Saham di Kaltim Alami Lonjakan Signifikan
Lebih detail dia menerangkan, lantaran jumlah identitas tunggal investor Kaltim tumbuh signifikan maka nilai transaksi saham di Kaltim juga demikian, mengalami lonjakan. Tercatat ada duit sebesar Rp1,96 triliun mengalir dari Bumi Mulawarman. Pertumbuhan ini memang begitu signifikan sebesar 84,38 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Peningkatan nilai transaksi untuk instrumen saham pada 2021 menandakan seluruh investor saham asal Kaltim memiliki identitas SID dan rata-rata aktif melakukan transaksi di pasar modal,” tuturnya.
Capaian pasar modal sepanjang 2021 memang berkesan, pasalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus rekor baru di level 6.723,39 tepatnya sekitar 22 November 2021, posisi tersebut melampaui IHSG sebelum terjadi pandemik Covid-19. Kemudian juga dari sisi investor juga naik 92,7 persen atau mencapai 7,48 juta SID. Jumlah itu meningkat tujuh kali lipat bila dibandingkan dengan akhir 2017 lalu.
“Ini menunjukkan banyak investor, terutama sektor ritel. Milenial ini yang tadinya banyak konsumsi sekarang banyak nabung di saham,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam seremoni pembukaan perdagangan BEI 2022. (*)