Balikpapan, intuisi.co – Pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia kembali terjadi di Balikpapan. Yakni seorang perempuan 35 tahun yang sehari-hari berdagang di pasar. Baru merujukkan diri ke rumah sakit setelah seminggu mengalami gejala.
Pasien tersebut meninggal dunia di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. Saat dirujuk pada Selasa siang, 28 April 2020, kondisi pasien sudah cukup berat. “Kondisi sudah cukup berat baru melaporkan diri ke rumah sakit. Dan tadi pagi meninggal dunia pukul 07.00 Wita,” sebut Rizal Effendi kepada awak media di Posko & Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, Rabu sore, 29 April 2020.
Pasien sempat diambil sampel swab-nya sebelum meninggal dunia. Dan telah dikirim untuk diuji. Hingga kini belum dipastikan statusnya. Namun dengan gejala dan tanda-tanda yang ditunjukkan, perempuan tersebut dikategorikan PDP.
“Dengan meninggalnya seorang perempuan ini, berarti ada enam orang sudah meninggal dunia di Balikpapan. satu yang positif. Lima dalam status PDP,” lanjut Rizal Effendi.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliaty, pasien tersebut semula dirujuk ke Rumah Sakit Restu Ibu pada Selasa siang, pukul 13.00 Wita. Kondisi pasien sudah dalam keadaan sesak parah. Diketahui telah seminggu terakhir mengalami demam.
Akhirnya pasien dilarikan ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo dan tiba pukul 14.00 Wita. Sempat dilakukan swab dan dikirim pagi tadi, sesuai jadwal pengiriman sampel setiap Rabu dan Sabtu.
Tak Ada Riwayat Perjalanan
Dari hasil rontgen pasien, didapati gambaran pnemonia. Dan dengan diagnosis itu, pasien dikategorikan sebagai PDP. Tidak ada riwayat perjalanan. “Kami belum menyatakan pasien ini positif atau tidak. Tapi tetap didiagnosis PDP berdasar rontgen yang terdapat pnemonia,” lanjutnya.
Pasien perempuan ini diketahui sebagai pedagang pasar. Namun di mana lokasi ia biasa berjualan, Wali Kota Rizal Effendi memilih untuk tak membeberkan. Sejauh ini, memang ada sejumlah pedagang pasar menunjukkan indikasi covid-19 dan telah diambil sampel swab untuk diperiksa. “Semoga hasilnya negatif,” pungkas Rizal Effendi. (*)