Grab Hadirkan GrabProtect dan Teknologi Geofencing di Kaltim, Tingkatkan Standar Protokol Kesehatan
GrabProtect dan teknologi geofencing dari Grab memberikan nilai lebih dari standar keamanan dan protokol kesehatan transportasi online di Kaltim.
Samarinda, intuisi.co – Bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur, dan Pemerintah Daerah lainnya, Grab memperkenalkan GrabProtect dan teknologi geofencing sebagai inovasi untuk meningkatkan standar kebersihan dan protokol keamanan terbaik di industri ride-hailing
Grab juga mendukung program inovasi Pemprov Kaltim, Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) dengan memastikan bahwa mitra pengemudi GrabProtect telah mengikuti mekanisme untuk membantu menanggulangi permasalahan kekerasan terhadap anak, perempuan dan penyandang disabilitas
Kehadiran GrabProtect dan teknologi geofencing di Samarinda dan Balikpapan diharapkan memberikan rasa keamanan bagi mitra pengemudi dan penumpang untuk dapat beraktivitas kembali sambil menjaga kesehatan mereka
Selasa, 29 September 2020, Grab, aplikasi serba bisa terkemuka di Asia Tenggara, meluncurkan GrabProtect dan teknologi geofencing di Samarinda bersama Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur, dan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini hadir sebagai inovasi untuk meningkatkan standar kebersihan dan protokol keamanan terbaik di industri ride-hailing. GrabProtect dan teknologi geofencing juga telah tersedia di kota Balikpapan. Dalam acara peluncuran ini, Grab juga mendukung program inovasi Pemprov Kaltim, Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian).
GrabProtect adalah protokol keamanan dan kebersihan untuk meminimalisir risiko penyebaran virus COVID-19 dari transportasi yang dilengkapi dengan fitur keamanan, peralatan kebersihan, serta sejumlah aturan keamanan terbaru. Grab juga menghadirkan teknologi geofencing yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan kepada mitra pengemudi Grab yang berkerumun di sebuah area. Teknologi ini diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menjaga jarak aman sesuai imbauan pemerintah, dan juga untuk menjaga kesehatan mereka. Mitra pengemudi yang terdeteksi berkerumun, akan menerima peringatan melalui pesan teks atau pop-up di aplikasi mitra pengemudi mereka.
Sejalan dengan misi GrabForGood, kami ingin memastikan bahwa setiap orang, termasuk mitra pengemudi dan penumpang, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital. Karenanya, pasti keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi kami untuk mendukung roda ekonomi dapat terus berputar. GrabProtect dan teknologi geofencing ini merupakan solusi inovatif kami dalam menghadirkan layanan transportasi yang aman bagi masyarakat dan juga menjaga kesehatan mitra pengemudi dengan mengawasi mitra pengemudi di lapangan melalui deteksi GPS. Jika mitra pengemudi berkumpul dalam satu lokasi, sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada mereka yang didapati melanggar peraturan,” jelas Hendrik Banga, City Lead Balikpapan & Samarinda, Grab Indonesia.
Hadi Mulyadi, S.Si., M.Si., Wakil Gubernur Kalimantan Timur, menyampaikan apresiasinya bagi Grab. “Protokol kesehatan diharap tidak lagi menjadi paksaan namun sudah menjadi kebiasaan baru. Setiap warga harus memahami dan menaati penerapan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, hal ini akan sangat efektif dalam menghentikan penularan. Karenanya, saya mengapresiasi langkah Grab yang menjadi pelopor transportasi online yang menghadirkan protokol perlindungan ekstra dan teknologi geofencing. Hal ini sangat penting, mengingat jutaan masyarakat bergantung pada layanan transportasi online termasuk ojek online Grab untuk beraktivitas sehari-hari, sehingga protokol kesehatan mereka juga harus ketat dan diawasi. Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk menerapkan kebijakan serupa,”
GrabProtect memperkenalkan rutinitas dalam berkendara yang baru agar perjalanan lebih aman. Dimulai dengan memastikan pengguna dalam keadaan sehat dan telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan sebelum melakukan perjalanan, memberikan mereka kesempatan untuk membatalkan dan memberikan tanggapan kepada Grab jika mitra pengemudi tidak menggunakan masker, serta meningkatkan praktik menjaga keamanan dan kebersihan seperti membersihkan tangan secara rutin dan menggunakan metode pembayaran non-tunai (cashless payment). Beberapa langkah tersebut meliputi:
1. Teknologi deklarasi kesehatan online dan mask selfie
Grab akan meluncurkan dua fitur in-app terbaru, formulir deklarasi kesehatan dan kebersihan online dan fitur pengecekan masker via selfie mulai akhir bulan Juni.
Fitur deklarasi kesehatan dan kebersihan online ini akan mengharuskan mitra pengemudi dan pengantaran, serta penumpang untuk memastikan mereka tidak menunjukkan gejala COVID-19 dan telah mematuhi langkah-langkah keamanan serta kebersihan yang diperlukan, sebelum mereka mulai mengemudi, mengantarkan pesanan, atau memesan kendaraan. Mitra pengemudi dan pengantaran juga diminta untuk mengambil selfie dengan menggunakan masker pada fitur mask selfie (pengecekan masker via selfie) setelah melengkapi formulir deklarasi.
2. Melengkapi kendaraan dengan partisi plastik dan peralatan kebersihan
Sebagai bagian dari program kebersihan GrabProtect di Indonesia, Grab telah membentuk armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect yang dilengkapi dengan partisi plastik sebagai pemisah untuk meminimalisir kontak antara penumpang dan mitra pengemudi.
Grab juga akan mendistribusikan peralatan kebersihan yang terdiri dari hand sanitizer, desinfektan kendaraan, masker wajah untuk mitra pengemudi GrabCar Protect dan GrabBike Protect di Samarinda selama sebulan mendatang. Selain itu, Grab juga telah mendirikan posko sanitasi di Samarinda di mana mitra pengemudi dapat membawa kendaraannya untuk desinfeksi.
3. Penumpang dan Mitra Pengemudi dapat membatalkan perjalanan apabila persyaratan masker tidak dipenuhi
Para mitra pengemudi dan mitra pengiriman Grab diwajibkan untuk menggunakan masker setiap kali mereka melakukan perjalanan dengan platform Grab. Kebijakan yang sama akan berlaku untuk penumpang. Apabila ada salah satu pihak yang tidak menggunakan masker, baik mitra pengemudi dan penumpang dapat membatalkan pemesanan tanpa denda sebelum perjalanan dimulai, dengan memilih “pengemudi/penumpang tidak memakai masker” sebagai alasan pembatalan.
Grab juga telah memperbarui fitur penilaian dan tanggapan serta Pusat Bantuan dalam aplikasi dengan opsi baru untuk pelaporan terkait kesehatan dan kebersihan. Fitur ini memungkinkan para pengguna untuk memberikan tanggapan kepada Grab apabila mitra pengemudi terlihat tidak sehat atau tidak menggunakan masker selama perjalanan. Grab memonitor tanggapan ini dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan dan kesehatan para penggunanya. Grab akan terus mengevaluasi aturan ini seiring berjalannya waktu.
Dukung Inovasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur: Ojol Berlian
Pada kesempatan yang sama, Grab juga turut mendukung program inovasi Pemprov Kaltim, Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian). Dalam program ini, para ojol diajak untuk mengikuti mekanisme untuk membantu menanggulangi permasalahan kekerasan terhadap anak, perempuan dan penyandang disabilitas. Dengan mendukung Ojol Berlian, Grab memastikan bahwa mitra pengemudi GrabProtect telah mengikuti mekanisme yang ditentukan oleh Ojol Berlian agar dapat saling bekerjasama untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada perempuan, anak, maupun penyandang disabilitas.
“Grab ingin terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat untuk bisa menghadapi pandemi ini bersama. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri. Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect dan teknologi geofencing, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing. Bersama dengan mitra pengemudi, kami akan memastikan perjalanan setiap penumpang sentiasa aman bersama Grab,” tutup Hendrik. (*)