HeadlineSorotan

Hikmah Virus Corona untuk Pebisnis Masker, Sekotak N95 Dijual Rp1,4 Juta

Dulunya masker N95 termasuk produk tak laku. Sekarang bolak-balik dicari customer.

Samarinda, intuisi.co – Selalu ada hikmah di setiap musibah. Dan kali ini hikmah besar dirasakan para produsen maupun penjual masker. Alat pelindung diri itu laris-manis. Jadi buruan warga setelah virus corona mewabah.

Samarinda menjadi salah satu daerah yang mengalami kelangakaan masker. Jika dulunya bisa didapat dengan harga murah, kini naik berkali-kali lipat. Itupun kalau masih bisa dapat.

Keberadaan masker memang makin dicari di Indonesia selepas dua warganya terkonfirmasi terserang virus corona. Berbarengan dengan itu, satu per satu angka suspect mengemuka. Bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Di Balikpapan, empat orang menjalani tahapan observasi atau isolasi.

Keberadaan Balikpapan yang begitu dekat Samarinda, memicu warga Kota Tepian berburu alat pelindung diri. Tingkat permintaan masker melonjak. “Saya sudah keliling dan rata-rata apotek habis,” terang Ida Nurlina kepada intuisi.co. Warga Samarinda tersebut berburu masker pada Selasa siang, 3 Maret 2020. Pencariannya ke Apotek Kimia Farma di Jalan Agus Salim, Kelurahan Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Kota, juga tak membuahkan hasil.

Guru SMP 7 Samarinda itu, mencari masker bukan sekadar untuk melindungi diri. Tapi juga dikirim kepada anaknya di Bogor, Jawa Barat. Di sana masker sudah lebih dulu tak tersedia.

Dari apotek ke apotek, Ida akhirnya mengakhiri pencariannya. Masker baru didapatinya di salah satu apotek Jalan Kadrie Oening. Meskipun jumlah yang tersedia tak sesuai keinginan. “Enggak bisa beli satu kotak. Harga Rp25 ribu dapat lima masker,” ujarnya.

Biasanya, masker medis atau medical/surgical mask bisa dapat dengan harga Rp1.000 per lembar. Satu kotak normalnya Rp30 ribuan berisi 30 lembar. “Saya nyari lagi untuk N95. Kalau enggak ada, ya, masker biasa,” tambah Ida.

Niatan Ida berburu N95, bisa-bisa bakal lebih menantang. Sebagaimana penuturan Maria, apoteker Kimia Farma di Jalan Agus Salim, dua bulan lalu masker N95 sempat dijual tiga kotak. Kini sudah kehabisan stok. Pemesanan kepada distributor belum disanggupi.

Masker N95 Naik Tajam

Januari lalu, harganya masih Rp300 ribuan per kotak. Isi 20 masker. Belakangan, nilainya Rp66 ribu per lembar. Satu kotak isi 20 masker, bisa dijual Rp1,4 juta. “Sekarang kami kembali kehabisan masker (N95). Terakhir tadi malam jualnya,” akunya.

Sementara masker medis yang dihargai Rp3.500 per lembar, sebelumnya Rp1.000. Apotek pun hanya menjual tiga lembar dengan nilai jual Rp10,5 ribu.

Selain masker, pembersih tangan juga ramai dicari. Dalam sehari, hitungan menit sampai empat pelanggan apotek menanyakan masker dan pembersih tangan. “Tapi di mana-mana lagi kosong. Distributor juga enggak ada,” imbuhnya.

Budi dari Apotek XS Mart di Jalan Palang Merah, mengungkapkan bahwa masker dengan tingkat proteksi baik seperti N95, tetap diburu meski selembarnya dijual Rp36 ribu. “Banyak yang borong sebulan sebelumnya. Saya curiga ada yang nimbun,” jelasnya.

Menurut Brigitt Aprilia, admin Apotek Farmacare, Jalan Merbabu, Kelurahan Jawa, Samarinda Ulu, kenaikan harga masker medis dan N95 merupakan dampak penyebaran virus corona. Sebelumnya nyaris tak ada orang membeli masker N95. Sekarang dalam sehari, bisa lima pelanggan mencari masker N95. Ada yang beli per lembar bahkan satu kotak. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.