HeadlineSorotan

IDI Kemukakan Tiga Alasan Puluhan Nakes di Kaltim Terinfeksi Covid-19

IDI Kaltim meyakini tiga hal yang menjadi penyebab puluhan nakes di Samarinda, Paser, hingga Balikpapan terinfeksi virus corona.

Samarinda, intuisi.co – Sudah rentetan kasus positif virus corona menjangkit tenaga kesehatan (nakes) di Kaltim. Dari dokter hingga perawat. Menjadi kalangan paling rentan terpapar covid-19.

Hingga saat ini, sudah puluhan nakes Kaltim positif virus corona. Sejak kasus pertama muncul 14 Juli 2020, petugas medis terkonfirmasi covid-19 terus bertambah hingga kini.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, dr Nataniel Tandirogang, menyebut bahwa inilah yang menjadi risiko bagi para nakes. “Dengan pertambahan kasus, kemungkinan terpapar akan semakin besar juga,” sebutnya kepada intuisi.co, Senin pagi, 3 Agustus 2020.

Dari catatan media ini, kasus awal nakes Kaltim terkonfirmasi covid-19 adalah pada 14 Juli 2020 lalu. Kala itu 19 petugas medis RSUD Inche Abdoel Moeis dinyatakan positif. Seluruh pelayanan rumah sakit pelat merah itu dibuat tutup sementara.

Selang empat hari, satu nakes lagi dari klinik di Kecamatan Batu Sopang, Paser, terkonfirmasi positif virus corona. Dan kembali di Samarinda pada 28 Juli 2020, 6 nakes dinyatakan terinfeksi covid-19. Setelah dua hari, jumlahnya bertambah menjadi 21 orang. Hingga Minggu, 2 Agustus 2020 pukul 17.00 Wita, klaster RSUD AWS tercatat sebanyak 26 kasus.

Sementara dari Balikpapan, 14 nakes RSUD Beriman Balikpapan dinyatakan positif virus corona pada 30 Juli 2020. UGD RSUD Beriman pun ditutup sementara.

Menurut Nataniel, ada sejumlah faktor menyebabkan petugas medis terpapar virus corona. Mulai kedisiplinan penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bertugas, juga faktor kejujuran pasien. “Hingga kondisi yang sukar dihindari,” sebutnya.

APD merupakan proteksi wajib bagi petugas medis. Jika abai, akibatnya fatal. Kejujuran pasien pun juga krusial. Bila tak menceritakan riwayat perjalanan hingga rekam medis, yang jadi korban adalah nakes. Lebih-lebih yang diperiksa suspect tanpa gejala.

“Terakhir ialah kondisi yang tak bisa dihindari. Perawat dan dokter juga manusia. Bisa rasakan lelah. Tapi harus ingat, ketika capek jangan lengah dan lupa dengan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sejak Juni, kasus positif covid-19 di Kaltim terus menanjak. Kini akumulasi menjadi 1.516 kasus atau terjadi peningkatan 412 persen dari jumlah kasus per 1 Juni 2020 sebanyak 296. Nataniel berharap para tenaga medis selalu bersiap. Tren penambahan kasus belum berhenti. Beban kerja pasti bertambah.

“Mari saling menjaga. Caranya, taat protokol kesehatan. Pakai masker, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.