Idulfitri saat Pandemi, Jasa Penukaran Uang Pinggir Jalan di Samarinda Turun Drastis
Jasa penukaran uang pinggir jalan biasa ditemukan berjejer di badan jalan Samarinda mendekati Lebaran. Kini keberadaannya begitu sukar ditemui.

Samarinda, intuisi.co – Sudah jadi tradisi mendekati Idulfitri warga ramai menukar uang baru. Umum diperuntukkan anak-anak yang bertamu saat Lebaran. Namun yang dirasakan usaha penukaran uang pada tahun ini mengalami penurunan.
Apalagi sebabnya kalau bukan karena wabah virus corona. Serangan covid-19 memang bikin sektor ekonomi digempur habis. Banyak warga dipecat atau dirumahkan.
“Dekat Lebaran kami sekeluarga nukar uang baru, biasa buat angpau. Tapi tahun ini kayaknya enggak bisa. Uangnya enggak ada,” kata Abdul Azis kepada intuisi.co, Rabu malam, 20 Mei 2020.
Azis merupakan satu dari sekian warga Kaltim yang terdampak pandemi covid-19. Tak bisa kerja, upah pun tersendat. Perusahaan tempat ia bernaung tak bisa berbuat. Azis terpaksa dirumahkan.
Menukil data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim (Disnakertrans) Kaltim, hingga Mei 2020 setidaknya 9.553 pekerja terdampak pandemi. Terdiri dari 7.926 karyawan dirumahkan oleh 213 perusahaan, serta 1.627 pekerja di-PHK dari 113 perusahaan. “Makanya Lebaran tahun ini sabar saja,” imbuhnya.
Kondisi inipun berpengaruh dengan jasa penukaran uang Lebaran. Tahun ini euforia itu tak terjadi. Tergambar dari praktik penukaran uang yang tidak lagi berjejer-jejer di sempadan jalan Kota Tepian.
“Karena lagi ada corona gini, jadinya sepi,” kata Sabrina, penyedia jasa tukar uang Lebaran saat ditemui di Jalan Pahlawan, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Rabu sore.
Sepuluh Pelanggan Sehari
Biasanya jelang Lebaran, perempuan 47 tahun tersebut bisa mendapat ratusan pelanggan dari pagi hingga sore. Di tengah pandemi, ia hanya melayani rata-rata 10 penukar duit baru per hari. Sejatinya, dari hasil membuka lapak penukaran uang, ia mengambil keuntungan sebesar 2,5 persen dari setiap pecahan mata uang yang ditukar.
“Sekarang paling banyak ditukar itu duit Rp2-5 ribu. Dulu bisa Rp10-20 ribu yang dicari orang. Mudahan corona ini cepat berlalu,” pungkasnya. (*)