Ismail Ungkapkan Potensi Kaltim Wujudkan Food Estate Program Jokowi
Presiden Joko Widodo alias Jokowi berencana membangun food estate di sejumlah daerah Indonesia, Kaltim termasuk di antaranya.
Samarinda, intuisi.co – Program kemandirian pangan lewat food estate mendapat dukungan dari Komisi II DPRD Kaltim. Meski demikian, rencana tersebut hingga kini belum terealisasi padahal provinsi ini punya potensi besar.
“Kalau memang ada keseriusan dari pemerintah pusat, apalagi Kaltim sebagai wilayah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru maka perlu kita dorong. Kami dukung penuh,” ujar Ismail, anggota Komisi II DPRD Kaltim saat dikonfirmasi intuisi.co pada Kamis sore, 25 Februari 2021.
Wajar bila Kaltim punya potensi untuk itu. Data dua tahun terakhir Kaltim memproduksi 241,398 ton beras dengan luasan lahan panen 88,151 hektare atau ha. Dari 10 kabupaten/kota di Katim lahan paling luas berada di Kutai Kartanegara.
Di daerah ini ada 30,801 hektare tanah dengan produksi 148,358 ton padi. Kedua berada di Penajam Paser Utara (PPU), luasannya 11,230 ha dengan produksi 37,198 ton. Dan pada akhir 2020 lalu, Kaltim mendapat kepercayaan dari Kementerian Pertanian untuk mengembangkan kawasan pertanian tanaman pangan berupa food estate.
Dua lokasi yang ditunjuk yakni PPU dan Paser dengan luasan areal lahannya sekitar 2.500 ha. Politisi dari partai NasDem ini menyebut, penetapkan lokasi ini tentu membuat masyarakat PPU dan Paser senang. “Jika perlu pengembangannya bisa meluas ke daerah-daerah lain di Kaltim,” harapnya.
Dia menuturkan, dengan potensi yang besar untuk pengembangan lahan pertanian maka kerja sama dengan sejumlah pihak diperlukan. Tujuannya tak lain demi mendorong kemandirian pangan di Benua Etam. Walau demikian, dalam prosesnya ini sejumlah tantangan menyapa.
Misalnya saja, Bendungan Telake yang belum selesai, walaupun progres penyelesaiannya 2023 mendatang. “Paling tidak tahun depan sudah bisa digunakan demi mewujudkan food estate ini,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram