Jadi Penyangga IKN Nusantara, Samarinda Harus Berbenah
IKN Nusantara menunggu waktu pindah ke Kaltim. Samarinda menjadi salah satu kota penyangga. Karenanya peningkatan infrastruktur diperlukan.
Samarinda, intuisi.co- IKN Nusantara kian nyata seiring pengesahan undang-undang pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kaltim persisnya sebagian Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian Kutai Kartanegara (Kukar).
Samarinda dan Balikpapan menjadi kota peyangga IKN Nusantara. Itu sebab ibu kota Kaltim ini perlu bersolek. Utamanya dari sisi infrastruktur.
“Pembangunan Samarinda harus terintegrasi dengan IKN,” ujar Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Guntur kepada sejumlah media pada Jumat, 11 Februari 2022.
Guntur pun meminta Pemkot Samarinda mengawal rencana pembangunan yang tengah disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kendati demikian, kondisi saat ini sedang sulit untuk mewujudkan proyek skala besar. Karenanya, dia meminta pemerintah juga harus kreatif.
“Ya, pandai melihat peluang untuk koordinasi ke kementerian guna mendapatkan anggaran tambahan,” imbuhnya.
Dengan adanya dana tambahan dari pusat, lanjutnya, pembagunan infrastruktur bisa berjalan. Dia pun merespons positif upaya pemkot meningkatkan pembangunan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Ada tiga tiga proyek KPBU yang saat ini tengah diusulkan ke Bappenas, yakni Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU), pelabuhan multipurpose Palaran, serta moda transportasi massal skytrain (kereta layang),” urainya.
Menurut Guntur, penambahan LPJU memang diperlukan mengingat masih banyak jalan protokol dan jalan lingkungan yang gelap karena minim penerangan. Sementara skytrain juga diperlukan karena langsung terintegrasi ke Bandara APT Pranoto.
“Apalagi kita ketahui bersama bahwa jalan menuju rusak parah, banjir pun sering kali terjadi,” sebutnya.
Dia menambahkan, skytrain maka diyakini cocok menjadi moda transportasi alternatif. Terlebih penumpang membutuhkan akses yang cepat menuju bandara.
“Jika skytrain dapat dibangun tentunya sangat cocok. Karena daerah Samarinda juga dikatakan sebagai daerah yang rawan banjir,” tandasnya. (*)