HeadlineSorotan

Kadisdikbud Kaltim: Mestinya Menteri Tanya Dulu sebelum Ngomong

Kadisdikbud Kaltim, Anwar Sanusi, menyebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mesti melihat kondisi sebelum mengambil kebijakan.

Samarinda, intuisi.co-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengarahkan pembelajaran tatap muka di Indonesia kembali dimulai Juli 2021. Namun demikian, Kaltim memilih tak mengambil opsi tersebut. Gubernur Isran Noor menilai pelaksanaannya masih berisiko.

“Melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) itu tak mudah. Perlu dilihat daerah sudah siap atau belum,” sebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kaltim, Anwar Sanusi, dikonfirmasi Selasa, 8 Juni 2021.

Lebih setahun sejak terakhir kali pembelajaran tatap muka digelar di Kaltim. Meskipun, sejak tahun ini, sejumlah daerah di provinsi ini telah memulai uji coba pembelajaran tatap muka. Dan masing-masing dinas pendidikan kabupaten/kota, belum mendapati kendala berarti atau persoalan serius dari pelaksanaan awal tersebut.

“Mestinya Menteri Bertanya Dulu”

Sayangnya, hal itu belum mampu meyakinkan Pemprov Kaltim. Bahkan meski pelaksanaan kembali pembelajaran tata muka diarahkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

“Seharusnya menteri (Nadiem Makarim) bertanya dulu. Daerah (Kaltim) ini masuk zona merah, hitam, hijau atau oranye. Jika sudah melihat silahkan ngomong begitu (wajib sekolah tatap muka Juli mendatang). Tapi sekali lagi saya ikut perintah Pak Gub,” terangnya.

Sampai saat ini, Gubernur Isran belum memberikan izin bagi Kaltim menggelar PTM. Dalam beberapa kesempatan, mantan bupati Kutai Timur itu berpendapat jika kasus virus corona di Bumi Etam masih naik turun. Pemprov pun pantang mengambil risiko.

Maka, menunda pembukaan sekolah dirasa cara paling aman, sekaligus jaminan keselamatan kesehatan bagi anak-anak didik. Isran pun berharap daerah yang hendak menerapkan sekolah tatap muka sebaiknya benar-benar dikaji kondisi dan perubahan serta perkembangan covid-19.

“Saya kan anak buah gubernur, kalau kata gubernur tidak dulu, ya, kita tak menerapkan PTM,” tandasnya.

Beberapa daerah di Kaltim sebenarnya sudah menerapkan PTM. Samarinda misalnya yang sejak beberapa bulan lalu memberikan izin sejumlah sekolah belajar langsung dengan protokol kesehatan ketat. Mengenai itu, Sanusi pun sudah mengevaluasi. Namun menurutnya, tak ada jaminan pelajar yang menunaikan PTM tetap mematuhi protokol kesehatan saat naik kendaraan umum menuju atau dari sekolah.

“Yang jelas sepanjang PTM saya akui penguasaan materi berkurang. Sebenarnya kami juga berharap bisa PTM, tapi situasinya covid-19 masih turun naik, kami tak bisa berbuat banyak,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.