HeadlinePemprov Kaltim

Kaltim Siaga Bencana, BPBD Minta Dukungan Kabupaten Kota

BPBD Kaltim minta dukungan kabupaten kota untuk menurunkan risiko bencana yang masuk kategori tinggi. Sosialisasi masyarakat jadi kunci.

Samarinda, intuisi.co – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2022, Kaltim masuk dalam kategori risiko tinggi dengan angka 146.67. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman bencana di Kaltim cukup serius dan membutuhkan penanganan yang optimal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim mengungkapkan bahwa ada lima jenis bencana yang sering terjadi di Kaltim, yaitu kebakaran pemukiman, kebakaran lahan dan hutan, tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung. Dari kelima jenis bencana tersebut, yang paling dominan adalah banjir dan kebakaran pemukiman.

“Sebenarnya bencana kita ini ada dua saja, biasanya di September, Oktober, November sampai Januari itu musim penghujan, artinya banjir, kemudian pada saat Juni, Juli dan Agustus itu masuk musim kemarau tapi makin seiring berjalannya waktu, cuacanya tidak menentu seperti kemarin, September harusnya kita hujan, kenyataannya masih terjadi kemarau dan Oktober akhir baru terjadi musim penghujan,” terang Tresna Rosano, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim.

Menurut data Pusdalops BPBD Provinsi Kaltim, pada tahun 2023 terdapat 857 kejadian bencana dengan didominasi pada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), banjir, longsor, puting beliung atau cuaca ekstrem. Sementara berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) dalam periode tahun 2015-2021 terdapat 267 kejadian bencana di wilayah ini, dengan bencana kebakaran hutan dan lahan (113 kejadian) merupakan bencana tertinggi diikuti oleh bencana banjir (85 kejadian), tanah longsor (47 kejadian), puting beliung (20 kejadian), dan abrasi (2 kejadian).

Untuk menekan risiko bencana, BPBD Kaltim mengajak seluruh pihak, khususnya pemerintah kabupaten kota, untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam hal pencegahan, kesiapsiagaan, penanggulangan, dan pemulihan bencana. Salah satu caranya adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana.

“Kalimantan Timur IRBI-nya tahun 2022 di angka 146.67 jadi masuk kategorinya tinggi,” kata Agus Tianur, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim. “Melakukan penguatan sosialisasi terhadap masyarakat kemungkinan besar bisa turun kategori sedang tahun 2023 ini,” tambahnya.

BPBD Kaltim berharap dengan adanya dukungan dari kabupaten kota, Kaltim bisa menjadi daerah yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana. Selain itu, BPBD Kaltim juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang jika terjadi bencana. (BPBDKaltim/Adv/Tya)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.