Tenggarong, intuisi.co- Transformasi pelayanan publik di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, segera memasuki babak baru. Tak hanya mengganti gedung lama, rencana pembangunan kantor kelurahan kali ini dirancang sebagai pusat layanan terpadu yang menjunjung inklusivitas dan kolaborasi lintas elemen masyarakat.
Proyek yang didanai dari APBD-P 2024 senilai Rp1,5 miliar ini telah masuk tahap lelang, dan dalam waktu dekat akan memulai pembangunan pondasi dan turap. Ditargetkan, tahap awal rampung sebelum Agustus 2024.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menekankan bahwa gedung baru ini tak semata menjadi simbol fisik, melainkan bentuk konkret reformasi pelayanan publik.
“Insya Allah tahun ini, kantor Kelurahan Maluhu akan berdiri megah, bukan sekadar besar, tapi ramah dan fungsional. Kami ingin menjawab kebutuhan warga lewat gedung yang betul-betul mencerminkan semangat pelayanan modern,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Dalam Musrenbang, Dinas Pekerjaan Umum Kukar pun telah menyepakati penambahan anggaran Rp6,9 miliar untuk kelanjutan pembangunan di tahun 2025. Dana ini diharapkan mampu merampungkan gedung secara utuh beserta fasilitas pendukungnya.
Berbeda dari kantor kelurahan pada umumnya, desain bangunan baru ini akan dilengkapi fasilitas yang memperhatikan keberagaman kebutuhan warga. Mulai dari ruang laktasi untuk ibu menyusui, toilet dan akses disabilitas, ruang konsultasi terbuka, hingga pojok baca bagi masyarakat.
“Kita tidak ingin warga datang ke kantor kelurahan tapi merasa sungkan atau tidak nyaman. Semua orang harus bisa mengakses layanan secara setara,” ujar Joko.
Lebih jauh, ruang-ruang kerja juga disiapkan untuk mendukung sinergi antarlembaga. Di bawah satu atap, akan tersedia ruang kolaborasi bagi Forum RT, Karang Taruna, PKK, LPM, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Konsep ini diusung agar proses koordinasi antarunit berjalan lebih efektif dan efisien.
“Kalau ruangnya terpisah, susah koordinasi. Nanti semua kami satukan dalam satu atap agar lebih mudah menyusun program dan kegiatan,” tambahnya.
Mengantisipasi era digital, layanan di kantor ini juga akan dilengkapi sistem antrean elektronik dan fasilitas konsultasi berbasis digital. Warga akan dimudahkan dalam mengakses berbagai keperluan administrasi secara tertib dan nyaman.
Respon positif datang dari masyarakat. Wati, warga RT 5, menyambut baik rencana ini.
“Selama ini kalau urus surat atau ikut kegiatan PKK, kadang sempit dan ramai sekali. Kalau kantornya nanti luas dan ada ruang khusus, pasti kami lebih nyaman,” katanya.
Inovasi tersebut diharapkan menjadikan bangunan ini sebagai percontohan layanan publik yang mengutamakan prinsip people-centered service yaitu fokus pada kenyamanan, aksesibilitas, dan kebermanfaatan untuk semua warga. (adv/ara)