Sorotan

Kasus Covid-19 Isolasi Mandiri Tanpa Pengawasan, Nakes di Samarinda Tak Cukup

Kasus terkonfirmasi positif covid-19 terus bertambah di Samarinda. Pengawasan pasien isolasi mandiri pun begitu terkendala terbatasnya tenaga kesehatan.

Samarinda, intuisi.co – Penerapan isolasi mandiri bagi kasus positif covid-19 tanpa gejala di Samarinda berlangsung tanpa pengawasan. Wacana menyiapkan lokasi karantina baru sempat mengemuka. Namun terkendala di jumlah tenaga kesehatan.

Dari 460 kasus aktif di Ibu Kota Kaltim hingga saat ini, 311 di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah. Sisanya dalam perawatan di rumah sakit. “Mereka yang diwajibkan isolasi mandiri adalah pasien gejala ringan atau tanpa gejala. Ini cara mengurangi kapasitas rumah sakit,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin, dikonfirmasi Jumat sore, 18 September 2020.

Kasus isolasi mandiri memang sangat membantu berkurangnya beban rumah sakit. Namun situasi ini tak begitu saja memberi kelegaan. Ratusan kasus isolasi mandiri di Samarinda, mayoritas tanpa pengawasan.

Dengan situasi tersebut, kesadaran pasien disiplin menjalankan protokol isolasi mandiri pun sangat diharapkan. Namun jika menyepelekan, risikonya sangat, sangat besar. Mengancam kasus covid-19 di kota ini makin meluas. Mengingat aktivitas umum hingga saat ini masih cukup ramai terlaksana.

Satgas Penanganan Covid-19 Samarinda pun mencoba bersiasat. Yakni dengan membuka ruang karantina baru. Yang khusus menampung kasus-kasus ringan atau tanpa gejala sesuai kriteria isolasi mandiri. “Tapi tidak semudah yang dibayangkan. Karena keterbatasan tenaga kesehatan,” terang Sugeng.

Sudah lebih enam bulan pandemi virus corona menyelimuti Samarinda. Sejak Maret-September 2020, terkonfirmasi 1.747 kasus positif. Dengan kasus meninggal dunia mencapai 73 orang.

Sembuh 10-15 Hari

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Samarinda, Ismid Kusasih, menerangkan bahwa saat ini RS Karantina Covid-19 Samarinda merawat 40 pasien dengan gejala sedang. Kapasitas minim tak memungkinkan untuk merawat pasien dengan gejala ringan.

“Alhamdulillah, perkembangannya juga luar biasa. Mereka yang isolasi mandiri rata-rata berhasil sembuh dari covid-19 dalam rentang 10-15 hari,” sebutnya.

Ismid berharap masyarakat terus ketat menjalankan protokol kesehatan. Hingga saat ini kasus terkonfirmasi positif covid-19 terus ditemukan. Seperti pada Jumat ini, 18 September 2020, ada 40 orang lagi dinyatakan positif. “Mari jaga diri dan sesama agar penyebaran virus bisa dicegah,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.