Sorotan

Kasus Covid-19 Meroket di Kaltim Juni Ini, Perlukah Pelonggaran Dievaluasi?

Hingga 29 Juni 2020, kasus akumulatif covid-19 di Kalimantan Timur berada di angka 510. Penambahan terbanyak terjadi pada bulan ini.

Samarinda, intuisi.co – Kasus akumulatif covid-19 di Kaltim menembus 510. Mayoritas merupakan kasus-kasus yang terkonfirmasi Juni ini. Bertepatan kebijakan pelonggaran di berbagai daerah.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak, penambahan signifikan ini tak terhindarkan. “Apalagi jika warga tak taat dengan protokol kesehatan,” sebutnya saat dikonfirmasi Senin pagi, 29 Juni 2020.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim itupun mengingatkan pemerintah agar mengevaluasi pelonggaran atau relaksasi yang mulai diterapkan. “Pemerintah kabupaten/kota harus bisa memilih dan memprioritaskan sektor mana yang dilonggarkan. Dan harus bertahap. Tidak bisa sekaligus semua sektor. Tujuannya tentu bisa hidup aman dan produktif berdampingan dengan covid-19,” jelasnya.

Andi mencontohkan tren kasus covid-19 di Balikpapan. Belakangan didominasi karyawan dari luar daerah. Baik sektor elektrik, telekomunikasi, tambang batu bara, hingga minyak dan gas. Sebagian kasus impor inipun turut memicu penularan secara lokal.

Padahal,  kata Andi, dalam surat edaran gubernur Kaltim nomor 440/3576/B.PPOD.I tertanggal 10 Juni 2020, sudah jelas bahwa individu yang hendak masuk Kaltim harus membawa surat hasil negatif dari test PCR. “Surat ini sudah jelas, makanya kami imbau agar perusahaan lebih memerhatikan karyawannya,” tegas Andi.

Memasuki pra kondisi tatanan kehidupan baru, Andi mengingatkan masyarakat agar mendapat pemahaman mendalam mengenai mekanisme yang harus diperhatikan dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru. “Tiga saja ditaati maka bisa menghindari covid-19, hindari kerumunan (jaga jarak), pakai masker dan rajin cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas,” pungkasnya. (*)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.