Kasus Terus Melonjak, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 RSUD IA Moeis Sudah Penuh
Ruang isolasi pasien covid-19 di RSUD IA Moeis sudah penuh. Sementara RSUD Abdul Wahab Sjahranie menyiapkan skenario jika terjadi outbreak.
Samarinda, intuisi.co – Kasus virus corona di Kaltim terus melonjak. Sebaran di Samarinda sebagai ibu kota pun tak sedikit. Sementara rumah sakit rujukan covid-19 di kota ini makin penuh.
Saat ini Samarinda masuk dalam merah. Bersama Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Bontang. Jumlah akumulasi positif covid-19 di ibu kota Kaltim sudah mencapai 1.005. Sementara yang sembuh 587 orang, 40 di antaranya meninggal dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 387 pasien masih menjalani perawatan.
Di Samarinda terdapat tiga rumah sakit yang khusus menangani pasien virus corona. Mulai RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD IA Moeis, dan RS Karantina Covid-19 Bapelkes Kaltim.
Pada saat ini, sejumlah rumah sakit swasta di Kota Tepian jua mulai menangani pasien virus corona. Belum ada laporan fasilitas kesehatan kehabisan ruang untuk kasus covid-19. Meski demikian, potensi ledakan kasus masih berpeluang terjadi mengingat sebaran virus ini belum juga terhenti.
“Kalau pun terjadi (outbreak), kami sudah siap protokolnya. Ruang tambahan telah siap. Saat ini Ruang Tulip (isolasi) menyediakan 46 tempat tidur. Bakal ditambah lagi 40 bilik jika terjadi lonjakan,” jelas Direktur Utama RSUD AWS dr David Hariadi Masjhoer, dikonfirmasi Kamis petang, 3 September 2020.
RSUD IA Moeis Penuh
Sementara itu, Direktur RSUD IA Moeis, dr Syarifah Rahimah, menyebut jika ruang isolasi pasien covid-19 di rumah sakit Pemkot Samarinda tersebut sudah penuh. Saat ini pihak manajemen dalam tahap pengembangan ruangan pemeriksaan kesehatan alias medical check-up (MCU) untuk bilik karantina pasien covid-19. “Kami target dalam waktu dekat bisa digunakan,” sebutnya.
Selama ini RSUD IA Moeis hanya punya delapan tempat tidur pasien positif covid-19. Sedangkan pasien biasa 30 tempat tidur. Dengan renovasi ruangan ini, pihaknya bakal menambah bilik dengan total kapasitas 48 tempat tidur. “Nanti kami pisah ruang perawatan pasien positif dan status probable COVID-19,” pungkasnya. (*)