HeadlinePemprov Kaltim

Keluarga Tangguh Bencana, Upaya BPBD Kaltim Antisipasi Kebakaran Pemukiman

BPBD Kaltim komitmen dengan penanganan kebakaran pemukiman dengan menggulirkan program keluarga tangguh bencana.

Samarinda, intuisi.co – Kebakaran pemukiman sering terjadi di Kalimantan Timur (Kaltim). Musibah ini menimbulkan kerugian materi dan jiwa yang tidak sedikit. Namun, penanganan kebakaran pemukiman bukan menjadi kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim.

Lalu, apa yang dilakukan BPBD Kaltim untuk mengurangi risiko kebakaran pemukiman? Salah satunya adalah dengan membuat program keluarga tangguh bencana.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, termasuk kebakaran pemukiman. Program ini juga melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) setempat.

“Kami biasanya mensosialisasikan terhadap kesiapan rumah, kalau memang potensi bencananya dalam rumah apa yang harus dilakukan, misalnya pintu, usahakan kuncinya jangan dicabut karena kita pernah coba lakukan simulasi seandainya terjadi kebakaran terus lampu dimatikan, kita larinya ke mana? Kalau ke depan kunci pintunya di mana? Lebih baik kunci pintunya tetap terpasang karena waktu panik itu kita sudah tidak bisa mikir apa-apa walaupun kunci itu disimpan disamping pintu,” jelas Tresna Rosano, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim.

Tresna menambahkan, program keluarga tangguh bencana sementara hanya dipusatkan di kota-kota besar yang mana pemukimannya berpotensi terjadi kebakaran. Ia berharap agar sosialisasi ini disampaikan kepada keluarga dan apabila menghadapi bencana kebakaran, apa yang harus dilakukan.

“Dan bagaimana jika kebakaran pemukiman terjadi bermula dari sisi bagian depan, karena terkadang karena pemukiman padat dibelakang rumah terpasang tembok tinggi. Ini harus disepakati oleh keluarga, larinya ke mana? Kemudian teralis pun paling tidak satu pintu jangan dipasang agar kita bisa mengevakuasi keluarganya,” ujarnya.

Kebakaran pemukiman merupakan salah satu musibah yang kerap terjadi di Kaltim selain banjir, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Menurut data BPBD Kaltim, pada tahun 2022 tercatat ada 72 kejadian kebakaran pemukiman yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia dan 1.024 unit rumah rusak.

Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Tianur mengatakan, meski bukan menjadi tanggung jawabnya, BPBD Kaltim tetap memberikan atensi dalam penanganan kebakaran pemukiman termasuk menyarankan laporan kebakaran pemukiman tersebut.

“Terkait aturannya bahwa kebakaran pemukiman bukan penanganan bencana kami, karena memang sudah ada satuannya yang menangani yakni Disdamkar,” terang Agus.

Agus berharap, dengan adanya program keluarga tangguh bencana, masyarakat bisa lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana, khususnya kebakaran pemukiman. Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan dan sumber api agar tidak terjadi kebakaran.

“Kami berharap masyarakat bisa lebih peduli dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Jangan sampai kebakaran pemukiman terjadi lagi dan menimbulkan korban jiwa,” pungkasnya. (BPBDKaltim/Adv/Tya)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.