Kenapa Kijang Innova Laris Manis di Indonesia?

Penjualan Kijang Innova di Indonesia tak pernah sepi. Pelanggan selalu ada. Mengapa?

intuisi

7 Jun 2025 18:50 WITA

Kijang Innova
Toyota Kijang Innova tak pernah habis dimakan zaman. (istimewa)

Samarinda, intuisi.co – Toyota Kijang Innova kembali tampil sebagai bintang di pasar otomotif nasional. Model legendaris yang kini hadir dalam dua varian, Reborn dan Zenix, berhasil meraih posisi puncak penjualan mobil di Indonesia sepanjang tahun 2024 dengan total 63.676 unit whole sales, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis awal Januari 2025.

Kinerja ini mengukuhkan posisi Kijang Innova sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia di tengah penurunan signifikan pasar otomotif nasional. Sepanjang 2024, penjualan mobil secara whole sales tercatat 865.723 unit, turun 13,9 persen dibanding 2023 yang mencapai lebih dari satu juta unit (1.005.802 unit). Penurunan juga terlihat pada retail sales yang turun 10,9 persen menjadi 889.680 unit.

Meski begitu, penjualan Kijang Innova tetap moncer. Bahkan, model ini unggul jauh dibanding pesaing terdekatnya seperti Toyota Avanza (55.838 unit) dan Daihatsu Sigra (54.709 unit). Adapun Honda Brio (RS dan Satya) harus puas di posisi keempat dengan 51.133 unit, disusul Daihatsu Gran Max Pick-Up (42.122 unit).

Fenomena kuatnya penjualan Kijang Innova bukanlah kejutan. Mobil ini punya kombinasi yang sulit ditandingi: reputasi, daya tahan, ruang kabin luas, dan nilai jual kembali yang tinggi. Dalam keluarga Indonesia yang kerap melakukan perjalanan jauh dan membutuhkan kapasitas besar, Kijang Innova menjadi jawaban yang paling masuk akal.

Khusus varian Zenix, Toyota melakukan transformasi besar dengan menyematkan teknologi hybrid, desain modern, dan kenyamanan yang ditingkatkan. Kehadiran Zenix menjawab kebutuhan konsumen urban yang mulai sadar akan efisiensi bahan bakar dan tren kendaraan ramah lingkungan.

Sementara itu, Kijang Innova Reborn tetap disukai karena dianggap lebih ‘bandel’ untuk medan berat dan harga suku cadangnya lebih terjangkau. Kombinasi keduanya membuat pasar Kijang Innova menyasar dua segmen sekaligus: pengguna konvensional dan pengguna modern.

“Toyota pintar membaca kebutuhan pasar. Mereka tidak membunuh Kijang Innova Reborn saat meluncurkan Zenix. Justru dua varian ini saling melengkapi,” ujar salah satu pengamat otomotif dari Jakarta kepada redaksi.

Daihatsu dan Brio Menyusul Dominasi

Di luar dominasi Innova, pertarungan sengit terjadi di segmen Low Cost Green Car (LCGC) dan mobil sejuta umat. Daihatsu Sigra berhasil menyalip Honda Brio dan menempati posisi ketiga. Ini mencerminkan meningkatnya minat terhadap mobil berkapasitas besar namun tetap irit dan terjangkau.

Toyota Avanza, meskipun sudah lama menguasai pasar, kini harus berbagi panggung dengan Sigra dan Brio. Perubahan preferensi konsumen, harga bahan bakar, serta program diskon pabrikan jadi faktor yang menentukan.

Dengan kondisi pasar yang melemah, dominasi Toyota di lima besar tetap jadi catatan penting. Selain Kijang Innova dan Avanza, model mereka seperti Calya, Rush, dan Agya juga masih mendominasi daftar 20 mobil terlaris.

Di tengah tantangan ekonomi dan tren kendaraan listrik yang mulai tumbuh, Toyota tampaknya masih punya “resep rahasia” mempertahankan tahta. “Selama Toyota terus berinovasi dan menjaga kualitas layanan purnajual, akan sulit bagi merek lain untuk mengejar,” kata seorang dealer senior di Samarinda.

Tujuh Alasan Pamor Kijang Innova Tak Pernah Luntur

Lalu, mengapa Kijang Innova tetap laku bak kacang goreng, bahkan di tengah tren pelemahan pasar otomotif nasional yang mencatat penurunan penjualan sebesar 13,9 persen secara year-on-year?

Nama Besar dan Reputasi Turun-Temurun
Kijang sudah hadir di Indonesia sejak 1977. Evolusi model ke Innova tidak menghapus kepercayaan masyarakat terhadap mobil ini. Label sebagai mobil keluarga tangguh, irit, dan awet, tetap melekat kuat. Konsumen Indonesia cenderung “main aman” dengan memilih merek yang sudah terbukti.

Dua Varian, Dua Karakter Pasar
Toyota tidak hanya menjual satu Innova. Varian Reborn yang berpenggerak belakang dengan rangka ladder frame masih disukai di daerah. Sementara Zenix, yang mengusung teknologi hybrid dan platform TNGA, menyasar konsumen urban dan kelas menengah ke atas. Kombinasi ini menyapu dua segmen sekaligus.

Kabin Lapang dan Fitur Lengkap
Innova dikenal nyaman untuk perjalanan jauh. Dengan konfigurasi 7 penumpang, AC double blower, fitur keselamatan mumpuni, serta kualitas interior premium, mobil ini menjadi pilihan utama keluarga mapan hingga pejabat daerah.

Harga Jual Bekas Tetap Tinggi
Innova termasuk mobil dengan nilai jual kembali yang stabil. Dalam masyarakat yang menganggap mobil sebagai aset, faktor ini sangat menentukan pilihan.

Layanan Purnajual dan Bengkel Tersebar
Toyota punya jaringan layanan servis dan suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari kota besar hingga pedalaman, pemilik Innova tak kesulitan merawat kendaraannya.

Dukung Armada Instansi dan Travel
Banyak instansi pemerintah, perusahaan swasta, hingga jasa rental menjadikan Innova sebagai kendaraan operasional karena daya tahan dan kemudahan perawatan. Kontribusi pembelian fleet ini memperkuat volume penjualan tahunan.

Jawaban atas Tren Ramah Lingkungan
Varian Zenix Hybrid menjawab kebutuhan kendaraan rendah emisi dan efisiensi bahan bakar. Ini sejalan dengan kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan dan mahalnya BBM.

Di tengah kompetisi dari rival seperti Mitsubishi Xpander, Honda BR-V, hingga Suzuki XL7, Toyota Kijang Innova tetap unggul karena strategi produk yang cermat dan citra merek yang solid. Dengan kombinasi kenyamanan, daya tahan, dan prestise, Innova bukan sekadar mobil—ia adalah bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. (*)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!