Kepala Keluarga di Berau Jadi PDP setelah dari Gowa, Anak-Istri Sekeluarga Ikut Bergejala

Ricky Bravo

11 Apr 2020 18:29 WITA

transmisi lokal balikpapan
Ilustrasi orang dengan gejala covid-19. (freepik)

Samarinda, intuisi.co – Kabar meresahkan seputar virus corona terus hadir di Kaltim. Hari ini, 11 April 2020, tujuh kasus PDP baru terdata di provinsi ini. Tujuh di antaranya bahkan satu keluarga di Berau.

Gejala semula ditunjukkan si kepala keluarga yang berusia 52 tahun. Ia merupakan salah satu warga Kaltim yang menghadiri Ijtima Jamaah Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut dijadwalkan 19-22 Maret 2020 namun dibatalkan pada detik-detik akhir.

Sekembali ke Berau, ia mengalami gejala berupa batuk-batuk. Dan dari pemeriksaan, didapati gambaran pnemonia. Sehingga dari semula berstatus orang dalam pemantauan (ODP), naik level jadi pasien dalam pengawasan (PDP). Seturut dengan itu, enam orang anggota keluarganya juga menunjukkan gejala.

Enam orang tersebut termasuk istri dan anak-anak. Kelimanya memiliki keluhan sama. Juga terdapat gambaran pnemonia. Akhirnya sekeluarga tersebut harus menjalani perawatan isolasi. Dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Berau.

“Sehingga total PDP hingga hari ini, sebanyak 262. Kasus negatif baru tidak ada. Sehingga total hasil tetap 148. Hasil positif hari ini juga tidak ada penambahan (35). Dan masih dalam proses 79 orang,” terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, dalam konferensi pers via aplikasi Zoom, Sabtu petang, 11 April 2020.

Selain tujuh kasus di Berau, satu tambahan kasus PDP Kaltim berasal dari Kutai Timur. Sebagaimana PDP di Berau, kasus Kutim ini juga berasal dari cluster Gowa. Yaitu seorang laki-laki usia 42 tahun. Memiliki keluhan demam dan batuk. Saat ini menjalani perawatan isolasi rumah.

Di luar PDP, tambahan orang dalam pemantauan (ODP) Kaltim pada 1 April 2020 hingga pukul 12.00 Wita terdapat 53 kasus. Sehingga total ODP akumulatif mencapai 5.249 kasus. Telah selesai selesai masa pengawasan ada  196. Masih dalam proses pemantauan 1.883 orang. (*)

Baca juga:  Kelanjutan Pembelajaran Tatap Muka di Samarinda di Tangan Andi Harun
Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!