HeadlineSorotan

Utak-atik Rekayasa Lalu Lintas, Mencari Formula Ideal Akses Jembatan Kembar

Setahun beroperasi, rekayasa lalu lintas akses keluar-masuk Jembatan Kembar belum mendapat formula ideal. Bongkar-pasang masih dilakukan.

Samarinda, intuisi.co – Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV yang dibangun di samping Jembatan Mahakam, populer dengan sebutan Jembatan Kembar, mampu mengatasi persoalan kemacetan yang dulu kerap terjadi di jalur tersebut. Namun demikian, bukan berarti persoalan berakhir sepenuhnya. Belakangan, median jalan di akses menuju dan keluar dari sepasang jembatan tersebut, banyak dianggap mengganggu oleh pengguna jalan.

“Secara fungsi, dua jembatan ini sudah sangat membantu kelancaran mobilitas dari Samarinda ke Samarinda Seberang, maupun sebaliknya,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hari Prabowo, dikonfirmasi Kamis siang, 19 November 2020.

Setelah Jembatan Kembar beroperasi bersamaan, rekayasa lalu lintas menyisakan sejumlah hal yang mengganjal. Seperti pertigaan Jembatan Mahakam menuju Jalan Cipto Mangunkusumo dan Jalan Bung Tomo. Pergerakan lalu lintas di jalur tersebut dianggap masih kurang mulus. Penyebabnya median jalan yang tak langsung dirapikan kala membangun Jembatan Mahkota IV.

Buka U-turn di Bawah Jembatan Mahakam

Persoalan sebelumnya sudah jadi sorotan unsur terkait. Sejumlah kesepakatan diperoleh. Antara lain memfungsikan kembali fasilitas U-turn di bawah flyover Jembatan Mahakam di Samarinda Seberang. Sehingga median jalan di titik tersebut bakal dibongkar.  “Juga dengan lampu lalu lintas dari arah Jalan Cipto Mangunkusumo akan dinonaktifkan,” sebutnya.

Pilihan-pilihan tersebut diambil untuk menambah kapasitas pergerakan lalu lintas dari arah Jalan Bung Tomo menuju Jembatan Mahakam. Dengan posisinya jembatan sudah dua jalur, Jalan Cipto Mangunkusumo dan Jalan Bung Tomo bisa konsisten di lajurnya masing-masing. Pun demikian saat masuk ke jembatan, tak akan lagi ada rebutan antara pengendara.

Usulan serupa dikemukakan untuk U-turn depan SMP 10 di Jalan Untung Suropati. Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim juga sudah sudah memberikan desain namun ditunda. “Kami harap putaran itu dimunculkan kembali pada 2021 supaya lebih bagus,” sebutnya lagi.

Lampu lalu lintas di simpang Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Untung Suropati juga telah disepakati tak difungsikan. Dikhawatirkan bisa memicu penumpukan kendaraan dari arah Jembatan Mahakam. Kondisi riskan bagi jembatan. “Jadi ini untuk keamanan dan keberlangsungan untuk jembatan itu sendiri,” pungkasnya. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by intuisi.co (@intuisimedia)

Tags

Berita Terkait

Back to top button
Close

Mohon Non-aktifkan Adblocker Anda

Iklan merupakan salah satu kunci untuk website ini terus beroperasi. Dengan menonaktifkan adblock di perangkat yang Anda pakai, Anda turut membantu media ini terus hidup dan berkarya.