Kesultanan dan Pemkab Kukar Jaga Harmonisasi Sosial Budaya

intuisi

15 Mar 2025 13:32 WITA

Ajang silaturahmi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Pemkab Kukar di Kedaton Kutai Kartanegara. (Kontributor intuisi.co)

Tenggarong, intuisi.co- Ramadan menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama antara Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Keduanya berkomitmen menjaga harmoni sosial, melestarikan budaya, serta meningkatkan stabilitas daerah.

Semangat kebersamaan ini tercermin dalam acara buka puasa bersama yang digelar di Kedaton Kutai Kartanegara pada Sabtu (15/3/2025). Acara ini dihadiri Bupati Kukar Edi Damansyah, Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Arifin, serta tokoh masyarakat dan jajaran pemerintahan.

Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi momen penyambutan kepulangan Sultan Aji Muhammad Arifin setelah menunaikan ibadah umrah. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Edi Damansyah menegaskan bahwa Kesultanan Kutai memiliki peran strategis dalam menjaga warisan budaya dan stabilitas sosial di Kukar.

“Kesultanan Kutai memiliki peran besar dalam menjaga adat, budaya, dan stabilitas sosial di daerah ini. Pemerintah Kabupaten Kukar sangat mengapresiasi hubungan erat dengan kesultanan, yang terus bersinergi dalam membangun daerah,” ujar Edi Damansyah.

Ia juga menggarisbawahi bahwa pembangunan daerah harus mencakup aspek budaya dan kearifan lokal, tidak hanya sebatas infrastruktur dan ekonomi.

“Kesultanan Kutai adalah bagian penting dari sejarah dan identitas kita. Pemerintah akan terus berkolaborasi dengan kesultanan dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk pelestarian budaya dan pendidikan,” tambahnya.

Edi mengajak masyarakat memanfaatkan Ramadan untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan. Nilai budaya serta warisan spiritual dari leluhur harus tetap dijaga sebagai fondasi kehidupan sosial dan pemerintahan.

“Di tengah modernisasi, kita harus tetap menjaga jati diri dan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Ini adalah bagian dari pembangunan karakter masyarakat Kukar,” jelasnya.

Mewakili Kesultanan Kutai, Heriansyah menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati Kukar beserta jajarannya dalam acara ini. Ia menegaskan pentingnya menjaga hubungan erat antara kesultanan dan pemerintah daerah untuk mendukung stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kerja sama yang telah terjalin antara Kesultanan Kutai dan Pemerintah Kabupaten Kukar. Semoga kebersamaan ini terus terjaga dan semakin mempererat hubungan antara masyarakat, pemerintah, dan kesultanan,” ungkapnya.

Perkuat Persatuan dan Pembangunan Sosial di Kukar

Kesultanan Kutai tak hanya berperan sebagai penjaga budaya, tetapi juga berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan. Kolaborasi dengan Pemkab Kukar telah terwujud dalam berbagai bentuk, di antaranya:

  • Pelestarian Budaya dan Tradisi: Mendukung festival budaya seperti Erau, serta merevitalisasi situs bersejarah dan edukasi sejarah lokal bagi generasi muda.
  • Pendidikan Berbasis Budaya: Mendorong penerapan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah Kukar guna memperkenalkan nilai budaya sejak dini.
  • Pembangunan Sosial dan Keagamaan: Aktif dalam kegiatan sosial, bantuan kemanusiaan, penguatan nilai keagamaan, serta dukungan terhadap pesantren dan lembaga pendidikan Islam.

Buka puasa bersama ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat persatuan dan harmoni sosial di Kukar. Bupati Edi Damansyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial.

“Dinamika dalam kehidupan sosial pasti ada, tetapi jangan sampai mengikis persaudaraan kita. Kita harus menjaga persatuan dan kebersamaan untuk Kukar yang lebih baik dan lebih maju,” tegasnya.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat, termasuk Kesultanan Kutai serta para tokoh adat dan agama.

“Mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam membangun daerah. Pemerintahan yang kuat harus berjalan berdampingan dengan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan turun-temurun,” ujarnya.

Kolaborasi yang semakin erat antara Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai, pembangunan daerah diharapkan dapat terus berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal. Acara buka puasa ini membuktikan bahwa modernisasi dan tradisi dapat berjalan berdampingan, menciptakan keseimbangan antara kemajuan dan warisan budaya yang tetap terjaga. (adv/ara)

Ikuti berita-berita terbaru Intuisi di Google News!