Ketika Tradisi dan Kreativitas Bertemu di Erau Adat Benua Tuha
Desa Sabintulung, Muara Kaman, Kukar, menggelar Erau Adat Benua Tuha, pesta pelestarian budaya yang menggerakkan ekonomi kreatif setempat.
Muara Kaman, intuisi.co – Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, baru saja menggelar pesta rakyat yang meriah. Selama tujuh hari tujuh malam, dari 15 hingga 22 Juli 2023, desa ini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar dan wisatawan. Pasalnya, desa ini menyelenggarakan Erau Adat Benua Tuha, sebuah tradisi turun-temurun yang mengandung nilai-nilai budaya dan religi.
Erau Adat Benua Tuha adalah salah satu rangkaian dari Erau Adat Kutai, sebuah festival budaya yang digelar setiap tahun di Kabupaten Kutai Kartanegara. Erau Adat Kutai sendiri merupakan salah satu warisan budaya leluhur Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri sejak abad ke-4 Masehi.
Erau Adat Benua Tuha di Desa Sabintulung memiliki makna tersendiri bagi masyarakat setempat. Menurut Kepala Desa Sabintulung Arta, Erau Adat Benua Tuha adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya. Selain itu, Erau Adat Benua Tuha juga merupakan wujud penghormatan kepada para leluhur yang telah membangun desa ini.
“Kami ingin melestarikan budaya kami yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kami. Kami juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kami bangga dengan identitas kami sebagai orang Kutai,” kata Arta.
Tarian Kolosal dan Artis Ibu Kota
Salah satu puncak acara dari Erau Adat Benua Tuha adalah tarian kolosal bertema Nusantara yang dibawakan oleh anak-anak Desa Sabintulung pada malam penutupan. Tarian ini menampilkan berbagai ragam budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Tarian kolosal ini mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin yang hadir dalam acara tersebut. Ia memberikan acungan jempol terhadap kesuksesan pemerintah desa dan pihak panitia yang telah berhasil menyelenggarakan Erau dengan meriah.
“Saya kagum dengan kreativitas dan semangat anak-anak Desa Sabintulung yang bisa menampilkan tarian kolosal yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki bakat dan potensi yang besar dalam bidang seni dan budaya,” ujar Rendi Solihin.
Selain tarian kolosal, malam penutupan Erau Adat Benua Tuha juga dimeriahkan oleh penampilan artis ibu kota yang didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. “Kami berterima kasih kepada Pemkab Kukar yang telah membantu meramaikan acara kami dengan mendatangkan artis-artis ternama. Ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan untuk datang ke desa kami,” ungkap Arta.
Kukar Kaya Festival
Wakil Bupati Rendi Solihin mengatakan bahwa Erau Adat Benua Tuha merupakan salah satu upaya dalam melestarikan budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia menambahkan bahwa kegiatan pelestarian budaya juga masuk ke dalam RPJMD Kukar Idaman 2021-2026 yaitu Kukar Kaya Festival.
“Kukar Kaya Festival adalah program unggulan kami untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah ini. Kami ingin menjadikan Kukar sebagai destinasi wisata budaya yang menarik dan berkualitas,” kata Rendi Solihin.
Dalam program ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan berbagai festival budaya di 20 kecamatan, 193 desa, dan 44 kelurahan yang ada di Kukar. Setidaknya, ada 100 festival yang akan digelar selama lima tahun ke depan.
“Kami ingin menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang mungkin sudah mulai terlupakan atau terpinggirkan. Kami juga ingin memberdayakan masyarakat lokal, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” jelas Rendi Solihin.
Menurut Rendi Solihin, kegiatan ekonomi kreatif di Kutai Kartanegara mampu mendatangkan multiplier efek bagi pelaku UMKM. Di dalam sebuah event, ada puluhan tenant yang bergabung untuk menjual dan mempromosikan produknya. Perputaran uang pun ditaksir tembus ratusan juta dalam tujuh malam.
“Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami juga ingin mempertahankan eksistensi Kukar yang masuk ke dalam empat besar Kota Kreatif di Indonesia. Ini harus dipertahankan ke depan. Agar sumber daya manusia di Kukar mampu bangkit. Potensi UMKM juga bisa meroket mengatasi inflasi,” tutur Rendi Solihin.
Erau Adat Benua Tuha di Desa Sabintulung merupakan salah satu dari beberapa Erau Adat yang dilaksanakan di berbagai desa di Kutai Kartanegara sebelum Erau Adat berlangsung di pusat Kota Raja alias Tenggarong pada September 2023.
Erau Adat Kutai adalah festival budaya terbesar dan terlama di Indonesia yang sudah berlangsung sejak abad ke-13 sebelum Masehi. Festival ini merupakan perpaduan antara unsur adat, agama, dan budaya yang mencerminkan kekayaan dan keberagaman masyarakat Kutai Kartanegara.
Selain upacara adat, Erau Adat Kutai juga menyajikan berbagai atraksi budaya, seperti pawai budaya, pentas seni, lomba olahraga tradisional, pameran UMKM, dan lain-lain. Festival ini juga mengundang berbagai tamu dari dalam dan luar negeri, seperti duta besar, pejabat pemerintah, seniman, budayawan, akademisi, dan wisatawan.
Erau Adat Kutai merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang juga telah masuk ke dalam kalender event nasional dan internasional. Erau Adat Kutai tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Kutai Kartanegara. Festival ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat Kutai Kartanegara tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur leluhur mereka di tengah perkembangan zaman. (*)