Ketua DPRD Kaltim Tanggapi Insentif Tenaga Kesehatan yang Tersendat
Hingga kini tenaga medis dan kesehatan masih berjuang melawan Covid-19 namun hak belum sepenuhnya terpenuhi. Ketua DPRD Kaltim angkat bicara.
Samarinda, intuisi.co – Hingga kini penyebaran pandemi Covid-19 masih terjadi. Nakes pun berjuang atasi penyebaran wabah ini sebagai garda terdepan. Namun sayang insentif yang dijanjikan belum juga diterima. Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK mengaku kerap menerima laporan terkait persoalan tersebut.
“Saya sering dapat telepon dari tenaga kesehatan. Sampai saat ini insentif mereka belum keluar,” ujar Makmur saat dikonfirmasi pada Selasa sore, 30 Maret 2021.
Meski demikian, politisi Partai Golkar ini tak hilang akal. Dirinya pun sudah berkoordinasi dengan pemprov terkait ihwal tersebut. Sejumlah langkah solusi diberikan. Dari kabar yang diterima, sebagian besar insentif Agustus sampai Desember 2020 yang belum cair.
“Kami harap Pak Gubernur bisa berkoordinasi dengan menkes untuk hal ini,” pintanya.
Sebagai informasi, urusan tambahan penghasilan ini memang menjadi suplemen penting bagi para nakes. Maklum saja, mereka telah bekerja ekstra berhadapan langsung dengan virus mematikan. Bahkan tak sedikit di antaranya sudah jadi korban.
Di Kaltim sendiri, sebanyak 220 sempat terpapar corona. Sehingga wajar bila insentif ini diperlukan. Pemberian penghasilan sampingan ini juga tertuang dalam SK Menkes No Hk.01/07/Menkes/278/2020.
Nilainya pun berbeda-beda. Dokter spesialis misalnya menerima Rp15 juta per orang, dokter umum atau dokter gigi Rp10 juta, perawat dan bidan Rp7,5 juta serta tenaga medis dan lainnya Rp5 juta. Sementara, insentif untuk organisasi perangkat daerah (OPD) terkait tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kantor resmi yang berkaitan dengan urusan kesehatan dan covid-19 juga menerima insentif sebesar Rp5 juta.
Lantaran begitu krusial, Makmur pun meminta masalah ini harus segera diselesaikan karena tantangan kerja petugas kesehatan di lapangan selama pandemi Covid sangat luar biasa.
“Untuk persoalan ini harus ada perhatian khusus,” pungkas ketua DPRD Kaltim tersebut. (*)
View this post on Instagram