Kisah Azalea yang Sukses Curi Perhatian di Festival Mecaq Undat
Azalea Zahrasyifa Maheswari Syelyyendra lincah menari gong dalam Festival Budaya Mecaq Undat. Dara enam tahun ini tak terlihat tergugu-gugu
Samarinda, intuisi.co–Festival Budaya Mecaq Undat di Desa Sungai Bawang, Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar) mendadak ramai karena penampilan Azalea Zahrasyifa. Meski berusia enam tahun, penari cilik ini lincah menari tradisional khas Kaltim, tari gong. Dia sukses mencuri perhatian para seniman profesional yang hadir kala itu.
“Demi menampilkan yang terbaik dia selalu aktif saat latihan,” kata Hendra, ayah Azalea, saat dihubungi intuisi.co pada Senin, 21 Agustus 2021.
Hendra dan istrinya mendukung bakat seni yang dimiliki putrinya itu. Dia berkisah, keterampilan menari Azalea tampak sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Dan yang menyadari saat itu justru guru TK-nya. Melihat potensi luar biasa tersebut, Hendra kemudian mendukung Azalea agar potensi seni tarinya berkembang. Mulai mendatangkan guru les tari, hingga mendaftarkan Azalea di ajang-ajang pencarian bakat.
“Keluarga menjadi support system yang utama bagi Azalea, kami memberikan azalea pelatih-pelatih terbaik yang bisa membantu meningkatkan kemampuan azalea,” terang Hendra.
Didukung oleh mentor terbaik, kemampuan Azalea dalam urusan tari-menari pun berkembang pesat. Sejumlah kompetisi diikuti, predikat juara pun diraih. Bahkan dia pernah tampil di televisi nasional. Acara paling anyar diikuti selain festival budaya di Desa Sungai Bawang ialah Borneo Kaltim Exhibition, Amazing Kids Show City Centrum.
“Selain tari, dia juga tangkas di dunia modeling. Dia sudah mengenal fashion show sejak berusia 5 tahun,” terangnya.
Penghargaan yang diterima Azalea di bidang pemodelan juga tak main-main. Ia pernah meraih penghargaan di level daerah sampai tingkat kementerian. Misalnya saja, juara 1 Fashion Show Busana Muslim Kota Samarinda. Lalu Juara 3 Muslim Model Hunt 2022, dan Runner-up New Model Keren Beken yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun yang sama.
“Tapi urusan pendidikan tetap yang utama,” tegasnya.
Festival Budaya Mecaq Undat Jadi Magnet Pariwisata
Hendra juga sadar, di usianya sekarang, Azalea masih dalam masa pertumbuhan. Sehingga ia dan istrinya terus berupaya mendidiknya dengan baik. Karena itu, pihaknya memilihevent yang bisa mewujudkan ide-ide kreatif dari putrinya tersebut.
“Dengan kata lain, masa kanak-kanaknya tidak terenggut,” sebutnya.
Setali tiga uang, Kepala Desa Sungai Bawang Martinus menyampaikan Festival Budaya Mecaq Undat merupakan salah satu tradisi dan budaya leluhur adat Dayak. Yang mana pelaksanaannya sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas hasil pertanian melimpah. Kegiatan Festival budaya ini digelar selama tiga hari, yakni 3 – 5 Agustus 2023. Selama pelaksanaanya, ragam budaya ditampilkan. Termasuk tari-tarian khas Suku Dayak.
“Tujuan lain tentu agar budaya leluhur terus terpelihara baik,” tuturnya.
Terpisah, Bupati Kukar Edi Damansyah menuturkan hal senada. Kegiatan ini adalah upaya melestarikan budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya di Kecamatan Muara Badak. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan di Kukar, yang secara paralel akan memicu perputaran ekonomi masyarakat.
“Kami mendorong agar inisiatif itu datang dan tumbuh dari masyarakat karena akan lebih bertahan,” pungkasnya. (*)