Komisi IV Perjuangkan Kesejahteraan Guru Anak Berkebutuhan Khusus
Puji Astuti mengajak dan mendorong pemerintah daerah agar pendapatan para guru bagi anak berkebutuhan khusus bisa diperhatikan.
Samarinda, intuisi.co – Selain fokus membahas prioritas pengunaan anggaran bagi dunia pendidikan di tahun 2023 mendatang, Komisi IV DPRD Samarinda pasalnya juga memberikan sorotan mengenai kesejahteraan guru anak berkebutuhan khusus.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti saat menggelarrapat hearing bersama Dinas Pendidikan Kota Tepian pada Senin (31/10/2022).
Dari data yang didapat legislatif, tercatat sedikitnya ada 120 sekolah inklusi yang melayani anak berkebutuhan khusus.Namun ironisnya, para tenaga didik itu tidak memiliki besar gaji tetap dalam pengabdiannya.
Sebagian besar disebutkannya hanya menerima penghasilan dari nilai sukarela yang diberi pihak sekolah yang kebanyakan swasta.
“Itu juga harusnya kita pikirkan, karena mereka harus menambah kompensasinya sebagai guru-guru pendamping untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” tegasnya.
Oleh sebab itu Sri Puji Astuti pun mengajak dan mendorong pemerintah daerah agar pendapatan para guru bagi anak berkebutuhan khusus itu juga bisa diperhatikan.
Sebab tujuannya jelas, yakni memuliakan profesi guru dari sisi pendapatan yang bisa dijaminkan oleh negara untuk peningkatan kesejahteraan dan peningkatan kualitas pendidikan. Khsusunya di Samarinda ibu kota Kalimantan Timur.
“Jadi di tahun 2023 nanti kita akan mencari prioritasnya. Kita tahu anggaran itukan selalu tidak mencukupi, jadi kita buatkan skala prioritasnya,” pungkasnya. (*)