Kronologis Dugaan Intimidasi Terhadap Pelatih Saksi Andi Harun-Rusmadi
Selain mengintimidasi, sekelompok pria yang berjumlah 5 orang ini sempat melakukan tindak kekerasan terhadap beberapa saksi Andi Harun-Rusmadi.
Samarinda, intuisi.co – Beredar di media sosial potongan video praktik intimidasi jelang pencoblosan Pilkada Samarinda. Dari gambar gerak ini memperlihatkan seorang pria mengenakan topi berwarna hijau dan penutup muka. Tampak sedang adu mulut dengan salah seorang perempuan.
Dan belakangan diketahui merupakan pelatih saksi dari pasangan calon nomor 02 Andi Harun – Rusmadi Wongso. Rupanya, pria yang hingga kini belum diketahui identitasnya itu, diduga melakukan intimidasi terhadap pelatih saksi Paslon Andi Harun-Rusmadi. Insiden itu terjadi pada Jumat malam, 4 Desember 2020.
Mengenai hal tersebut tim paslon Andi Harun – Rusmadi sudah mengumpulkan informasi berdasarkan keterangan Rusmawati, pelatih saksi pasangan calon nomor 02. Kronologis kejadian bermula saat dirinya berada di tempat kejadian untuk lakukan pelatihan.
“Saya sedang selesai melatih. Pada saat saya membagikan honor saksi TPS tadi ada sekelompok orang yang datang tiba-tiba, mendobrak pintu, memberikan ancaman, menghambur semua amplop dan berkas yang saya bawa,” ungkap Rusmawati, pelatih saksi Paslon Nomor Urut 02, Andi Harun Rusmadi sesuai keterangan tertulis yang diterima media ini, Sabtu, 5 Desember 2020.
Selain mengintimidasi, Rusmawati juga menyebut sekelompok pria yang berjumlah 5 orang itu, sempat melakukan tindak kekerasan terhadap beberapa saksi yang ia latih. “Ada yang ditarik tangannya. Dipaksa menunjukkan tempat pelatihan kami,” paparnya.
Tuduhan Money Politic Terhadap Pasangan Andi Harun-Rusmadi
Aksi para oknum itu sendiri terekam lewat video berdurasi 20 detik yang kemudian tersebar di sejumlah grup pesan instan WhatsApp di malam kejadian. “Dituduh money politic dan sebagainya. Tapi tetap saya protes karena itu tidak benar. Itu memang ada uang amplop Rp 200 ribu. Tapi itu untuk uang honor saksi TPS yang saya gaji tadi,” ujarnya.
Sebagai bukti, ia pun sampaikan telah memiliki surat mandat resmi melalui Badan Pemenangan Andi Harun-Rusmadi, melalui Surat Tugas Nomor : 86/A/BP AH-RUS/XII/2020 yang diterbitkan tanggal 1 Desember 2020. “Saya punya surat mandat,” katanya.
“Kemudian, yang dilakukan mereka setelah saya menunjukan surat mandat, saya diancam mau difoto mau diapain, saya bilang silahkan. Karena saya di sini kerjanya bukan membagikan uang untuk pencoblosan, tapi saya membagikan honor untuk yang pekerja di dalam TPS,” pungkasnya. (*)
View this post on Instagram